Rumah Rai Serimben di Buleleng dan Kisah Hidup Orang Tua Soekarno

Rumah Rai Serimben di Buleleng dan Kisah Hidup Orang Tua Soekarno

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Rabu, 01 Jun 2022 05:48 WIB
Rumah Kelahiran Rai Serimben yang berada di Banjar Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Kabupaten Buleleng, Bali.
Rumah Kelahiran Rai Serimben yang berada di Banjar Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Kabupaten Buleleng, Bali. Foto: Made Wijaya Kusuma
Buleleng -

Buleleng selain dikenal sebagai Kota Pendidikan juga merupakan kota kelahiran ibunda sang Proklamator, presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, bernama Nyoman Rai Serimben. Kisah hidupnya hingga kini masih terukir jelas di rumahnya yang terletak di Banjar Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Kabupaten Buleleng, Bali.

Rumah sederhana dengan dinding terbuat dari bata merah itu, hingga kini masih kokoh berdiri dan dilestarikan oleh keluarga di Bale Agung. Rumah itu merupakan tempat kelahiran Nyoman Rai Serimben.

Walaupun sempat mengalami kerusakan hingga harus direstorasi, bagian rumah tidak berubah sama sekali dari bentuk awalnya. Dimana terdapat beberapa bale gede, yang kini digunakan oleh keluarga sebagai tempat upacara agama Hindu, seperti upacara tiga bulanan, hingga perkawinan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rombongan cagar budaya yang melakukan restorasi, karena tempat ini termasuk cagar budaya. Setelah direstorasi keluarga dipersilakan untuk mempergunakan tempat ini sebagaimana mestinya," kata salah satu penglingsir di Banjar Bale Agung, Mangku Made Arsana (71), Selasa (31/5).

Foto Rai Serimben, ibu Bung Karno.Foto Rai Serimben, ibu Bung Karno. Foto: Made Wijaya Kusuma

Menurutnya, sosok Rai Serimben di mata masyarakat sekitar, dinilai sebagai wanita santun, gemar menari, dan punya keahlian menenun. Rai Serimben merupakan anak kedua dari pasangan I Nyoman Pasek dan Ni Made Liran. Diperkirakan ibunda Bung Karno itu lahir sekitar tahun 1881.

Namun sejak umurnya masih belia, kedua orangtuannya harus bercerai. Sehingga Rai Serimben dibesarkan kakek dan neneknya yang lokasi rumahnya tidak jauh dari rumah orangtuanya.

"Waktu bujang Rai Serimben punya hobi menari hingga menenun. Sejak kecil Rai Serimben harus diasuh kakeknya karena orangtuannya bercerai," jelasnya.

Kata Made Arsana, lokasi bersejarah ini juga sarat dengan kisah asmara rumit antara Nyoman Rai Serimben dengan Raden Soekemi (Ayah Soekarno). Hubungan mereka sempat tidak disetujui karena saat itu di Bali, khususnya Buleleng, masih sangat kental dengan adat dan budaya.

Dimana seorang perempuan maupun laki-laki di daerah itu tidak diperbolehkan kawin dengan orang luar. Oleh karena itu, mereka pun sempat memutuskan menjalin hubungan diam-diam, hingga akhirnya Raden Soekemi nekat membawa lari Rai Serimben dan mempersuntingnya sebagai istri tanpa restu.

"Sempat menghebohkan keluarga dulu, hingga akhirnya mereka bisa menikah resmi setelah menerima sanksi dengan membayar denda sekitar 25 ringgit. Setelah resmi menikah mereka tinggal di kos-kosan di Banjar Paketan. Rai Serimben juga sempat melahirkan anak pertamanya Raden Soekarmini. Setelah umurnya sekitar dua tahun, mereka memutuskan untuk pindah ke Surabaya. Dikisahkan saat masih di Buleleng dan mau berangkat pindah itu, Rai Serimben tengah hamil muda. Bayi yang dikandung itu adalah Soekarno," katanya.

Walaupun proses pernikahannya tidak nyaman, Made Arsana mengatakan bahwa hubungan silahturahmi antara keluarga di Bale Agung dengan keluarga Raden Soekemi berjalan dengan baik.

"Sempat tidak direstui namun setelah beberapa tahun dan memiliki anak satu, hubungan mereka dengan keluarga akhirnya dapat terjalin dengan baik kembali. Raden Soekemi pun sangat menghormati keluarga yang ada di sini, bahkan sering berkirim surat juga," ujarnya.

Lanjut ia menyebut, hingga kini hubungan antara keluarga di Bale Agung dengan keturunan Nyoman Rai Serimben tetap terjaga dengan baik. Bahkan hampir semua anak Presiden Soekarno pernah datang ke Bale Agung, beberapa diantaranya seperti Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, hingga Sukmawati Soekarnoputri.

Rumah Rai Serimben, kata Made Arsana, merupakan salah satu kawasan Soekarno Heritage yang digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng. Selain rumah itu, juga ada beberapa kawasan bersejarah sepeninggalan Rai Serimben dan Raden Soekemi, seperti rumah kos yang berada di Banjar Paketan dan SDN 1/2 Paket Agung yang dulunya merupakan tempat mengajar Raden Soekemi.




(irb/irb)

Hide Ads