GPDRR Bali 2022, PBB Apresiasi Penanganan Covid-19 di Indonesia

GPDRR Bali 2022, PBB Apresiasi Penanganan Covid-19 di Indonesia

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 26 Mei 2022 05:23 WIB
Pembukaan GPDRR dilakukan oleh Presiden Joko Widodo ditandai dengan membunyikan kulkul atau kentongan tradisional Bali di BNDCC, Bali, pada Rabu (25/5/2022).
Pembukaan GPDRR dilakukan oleh Presiden Joko Widodo ditandai dengan membunyikan kulkul atau kentongan tradisional Bali di BNDCC, Bali, pada Rabu (25/5/2022). (Foto: Istimewa)
Badung -

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengapresiasi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal itu itu disampaikan dalam The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Rabu (25/5/2022).

Deputi Sekretaris Jenderal PBB, Amina Jane Mohammed mengapresiasi sejumlah langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air sehingga konferensi GPDRR 2022 dapat digelar secara tatap muka dan aman.

Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi pencapaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memvaksinasi populasi 270 juta adalah prestasi besar, dan kami memuji kepemimpinan Indonesia atas program vaksinnya untuk menjaga semua orang aman," ujar Amina.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, pujian juga datang dari Presiden Majelis Umum PBB, Abdulla Shahid dalam sambutannya pada GPDRR 2022.

"Kami semua sangat senang melihat Bali, berkumpul acara tatap muka hari ini dalam skala besar. Saya telah diberitahu bahwa sekitar tujuh ribu peserta telah mendaftar untuk pertemuan hari ini. Ini merupakan bukti komitmen kuat dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Yang Mulia Presiden Joko Widodo untuk memerangi Covid-19 dan mengembalikan negara ke jalur pemulihan," ujar Abdulla Shahid.

"Saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada pemerintah Indonesia yang telah menjadi tuan rumah platform global pengurangan risiko bencana serta memberikan pujian, baik Indonesia, maupun UNDDR atas usaha bersama ini,"

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemi Covid-19 dalam dua tahun ini merupakan bencana terbesar di dunia yang telah menginfeksi 527 juta orang dan merenggut korban jiwa hingga 6,3 juta orang.

Presiden menyebut pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi terkini untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan sisi ekonomi.

"Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis sesuai situasi terkini, menjalankan kebijakan 'gas dan rem' untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan ekonomi dan terbukti telah memberikan dampak baik," ungkap Presiden.

Di hadapan para delegasi, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia terdiri dari 17.000 pulau lebih dan telah berhasil menyuntikkan sedikitnya 411,5 juta dosis vaksin. Dampaknya, kasus harian menurun tajam dan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga baik.

"Kasus harian turun tajam dari 64,7 ribu saat puncak menjadi 345 kasus. Pertumbuhan ekonomi terjaga 5,01 persen dan inflasi di level aman 3,5 persen," jelasnya. (*)




(iws/iws)

Hide Ads