Relokasi Pasar di Jembrana Jelang Kedatangan Jokowi, Pedagang Merugi

Relokasi Pasar di Jembrana Jelang Kedatangan Jokowi, Pedagang Merugi

I Ketut Suardika - detikBali
Selasa, 24 Mei 2022 23:20 WIB
Suasana pasar senggol di eks terminal Negara yang sudah mulai buka lagi, pasca pembatalan kunjungan kerja Presiden, Selasa sore (24/5/2022)
Suasana pasar senggol di eks terminal Negara yang sudah mulai buka lagi, pasca pembatalan kunjungan kerja Presiden, Selasa sore (24/5/2022) (FotoI Ketut Suardika)
Jembrana -

Pedagang pasar senggol yang berada eks Terminal Umum Negara, sempat direlokasi pada Senin (23/5/2022) malam. Relokasi ke areal parkir Pasar Ijogading itu, membuat pedagang merugi karena pelanggan tidak mengetahui mengenai relokasi.

Relokasi pedagang dari eks Terminal Negara ke Pasar Ijogading, berkaitan dengan rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Jembrana, Rabu (25/5/20222). Dimana salah satu lokasi kegiatan pasar umum negara yang dekat pasar senggol.

Relokasi rencana selama tiga hari. Karena kunjungan kerja presiden ditunda, pedagang kembali lagi ke areal eks terminal negara dari tempat relokasi pasar Ijogading.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Relokasi yang baru berlangsung sehari dinilai membuat pedagang merugi. Karena pelanggan belum mengetahui adanya relokasi ke pasar Ijogading.

"Hasil jualan separuh dari tempat ini (eks terminal), kalau di tempat relokasi pelanggan banyak yang nggak tahu," kata Agus Budi Purnomo salah satu pedagang di pasar senggol kepada detikBali, Selasa (24/5/2022).

ADVERTISEMENT

Purnomo mengaku, saat direlokasi sebenarnya dirinya kurang setuju karena justru akan membuat bingung para pelanggan. Disamping juga pendapatan pasti turun karena lokasi baru belum ada banyak yang tahu. "Sekarang sudah boleh lagi jualan disini (eks terminal)," tukasnya.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, memang direlokasi sementara karena rencana kehadiran presiden. "Karena kunjungan presiden ditunda, kembali ke tempat semula," jelasnya.

Awalnya, lanjut Adinata, presiden akan dialog dengan pedagang pasar, karena akan ada seribu orang yang hadir, maka tempat senggol dipakai karena tempatnya luas dan harus di pasar. Tidak ada tempat lain harus di pasar. "Akhirnya senggolnya direlokasi," terangnya.




(nor/nor)

Hide Ads