Tak Tahan Derita Penyakit Stroke, Warga Karangasem Bunuh Diri

Tak Tahan Derita Penyakit Stroke, Warga Karangasem Bunuh Diri

Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 04 Mei 2022 18:55 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Dok.Detikcom)
Karangasem -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Diduga karena penyakit stroke tak kunjung sembuh dan sering kumat-kumatan, I Wayan Tusan (64) warga Karangasem, Bali, nekat bunuh diri.

Ironisnya, sebelum tewas bunuh diri pada Rabu (4/5/2022), warga Banjar Dinas Kesimpar Kelod Dulu, Desa Kesimpar, Kecamatan Abang, Karangasem ini juga pernah memiliki riwayat melakukan aksi serupa namun gagal karena dipergoki keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolsek Abang AKP I Kadek Suadnyana mengatakan, kronologi hingga korban ditemukan bunuh diri ini diketahui pertama kali oleh istrinya.

Saat itu, istrinya berniat menyuruh Tusan untuk makan. Namun begitu membuka pintu kamar, istrinya melihat Tusan sudah dalam keadaan tergantung di palang plafon kamar korban dengan menggunakan tali plastik warna biru.

ADVERTISEMENT

Melihat suaminya gantung diri, istri mendiang langsung berteriak histeris memanggil anak-anaknya.

Tak berselang lama, mendengar teriakan histeris saksi, anak saksi dan warga tinggal tak jauh dari lokasi langsung berdatangan dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Abang.

"Saat petugas kami tiba di lokasi, posisinya masih dalam keadaan tergantung kemudian langsung diturunkan dan saat korban berhasil diturunkan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," terang AKP Suadnyana.

Lebih lanjut, Suadnyana menambahkan, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan dan diduga korban meninggal murni karena gantung diri.

Sementara terkait motif korban bunuh diri, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, diduga kuat, korban nekat mengakhiri hidup karena depresi akibat penyakit stroke yang dideritanya sejak beberapa bulan terakhir.


"Ada dugaan karena korban menderita penyakit stroke tersebut, karena sebelumnya berdasarkan keterangan pihak keluarga korban juga sudah beberapa kali mencoba bunuh diri karena mengaku sudah tidak kuat dengan penyakitnya itu tapi berhasil digagalkan," ujar AKP Suadnyana.


Selanjutnya atas kejadian ini, imbuh Suadnyana, pihak keluarga mengihklaskan kepergian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.




(dpra/dpra)

Hide Ads