Isi Surat Mahasiswa Asal Gianyar Sebelum Bunuh Diri, Bikin Syok

Isi Surat Mahasiswa Asal Gianyar Sebelum Bunuh Diri, Bikin Syok

Sui Suadnyana - detikBali
Kamis, 28 Apr 2022 19:21 WIB
Surat wasiat yang ditulis Mahasiswa asal Tampaksiring, Gianyar sebelum gantung diri dikawasan Ungasan, Badung
Surat wasiat yang ditulis Mahasiswa asal Tampaksiring, Gianyar sebelum gantung diri dikawasan Ungasan, Badung. (Foto : Dok. Polsek Kuta Selatan)
Badung -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Fakta baru terungkap pasca insiden gantung diri yang dilakukan Komang Adi Ariana (22) di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Sebelum ditemukan tewas bunuh diri, mahasiswa asal Tampaksiring, Kabupaten Gianyar itu sengaja menyewa kamar kost khusus selama sehari jauh dari tempat tinggalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban menyewa kamar kost dengan harga Rp 100.000 perhari di di Jalan Uluwatu Gang Damai, Lingkungan/Banjar Werdi Kosala, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Ternyata, belakangan, korban sengaja menyewa kamar untuk mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Tragis dan makin bikin syoknya, mendiang sempat meninggalkan dua pucuk surat di kamar Nomor 06, tempat ia gantung diri.

Berikut isi dua lembaran surat yang ditulis korban sebelum bunuh diri dan ditemukan polisi saat olah tempat kejadian perkara:

"Tut ne Bli km, Tut bli ngidih pelih, beli be jelek, tuah dadi beban keluarga. Tut berjuang nah bareng" in ibuk. (Tut ini Bli Komang, Tut kakak meminta maaf, kakak sudah jelek, hanya menjadi beban keluarga. Tut berjuang ya temani ibu)," demikian tertulis dalam surat pecahan kecil tersebut.

Kemudian pada surat kedua, terdapat dua pesan utama yang disampaikan oleh Komang Adi Ariana sebelum nekat mengakhiri hidupnya.

Pesan pertama ditujukan masih untuk adiknya. Pada pesan kedua ia meminta maaf kepada pemilik kos karena telah menjadikan indekosnya sebagai lokasi bunuh diri.

"Untuk Ketut! Tut bli ngidih pelih, bli anak beler Tut, Bli anak ngendah, hidup bli e sia-sia Tut, Bli be kadung gagal. Tut berjuang nah selegin melajah, runguang ibuk Tut, bareng-barengin ibuk!! (Untuk Ketut! Tut kakak meminta maaf, kakak orang nakal Tut, kakak orang ngawur, hidup kakak sia-sia Tut, kakak sudah terlanjur gagal. Tut berjuang ya, lebih rajin belajar, pedulikan ibu Tut, temani ibu)," tulisnya pada pesan pertama.

Kemudian pada isi pesan dalam lembaran kertas kedua, korban menulis "Untuk bapak kos, sinang pirang tyang pak, tiyang nyelang tempat bapak e, tur ampura pak tiyang ngae kotor tempat bapak. Ampura pak. (Untuk bapak kos, maafkan saya Pak, saya meminjam tempat Bapak, dan maaf Pak saya membuat kotor tempat bapak. Maaf Pak,"

Sebelumnya, pemilik kost bernama Ketut Adhi Yoga kepada polisi, mengatakan, korban menyewa kamar indekos pada Senin (25/4) dan seharusnya keluar keesokan harinya. Namun mahasiswa itu justru ditemukan tewas gantung diri.

"Saksi menerangkan bahwa korban semestinya cek out pada hari Selasa tanggal 26 April 2022 dan korban baru bayar kosnya selama satu hari pada hari Senin tanggal 25 April 2022 pukul 10.00 WITA," kata Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Ketut Sugiarta Yoga dalam keterangan tertulis kepada detikBali, Rabu (27/4/2022) kemarin.

Sugiarta mengatakan, pihaknya menerima informasi mahasiswa tewas gantung diri tersebut pada Selasa (26/4) sekitar pukul 11.30 WITA. Setelah menerima informasi, Polsek Kuta Selatan langsung menggali informasi di lapangan.

Awalnya pemilik indekos mendapatkan telepon dari korban pada Minggu (24/4) sekitar pukul 20.56 WITA. Saat itu korban menanyakan harga kamar indekos per harinya. Dalam sambungan telepon tersebut, pemilik kost menyampaikan bahwa harga sewa kamar sebesar Rp 100 ribu per hari.

"Saksi sempat menanyakan mau menginap hari ini, dan korban (menginap) dengan alasan akan mengunjungi keluarga di (Desa) Pecatu, karena korban jauh tinggal di Jalan Drupadi Denpasar dan sudah kemalamam," jelas Sugiarta.

Akhirnya korban setuju untuk menyewa kamar nomor 06 di kost tersebut. Setelah menyewa, korban seharusnya cek out pada Selasa (26/4). Sebab korban memang baru membayar indekos selama satu hari pada Senin (25/4) sekitar pukul 10.00 WITA.

Karena tak kunjung ada informasi chek out, pemilik kost kemudian datang ke lokasi pada Selasa (26/4) sekitar pukul 10.00 WITA.

Saat itu, pemilik kost masih melihat ada kendaraan sepeda motor korban merek Honda Vario-125 warna hitam dengan nomor polisi DK 4927 DY di lokasi tempat parkir kost

"Saksi mengira korban akan melanjutkan untuk kost lagi dan saksi berinisiatif megecek kamar kost. Dan saksi melihat tali tambang warna hijau terikat di ventilasi udara pintu masuk kamar kost nomor 06 yang di tempati korban," terang Sugiarta.

Pemilik indekos kemudian berusaha untuk mengetahui adanya tali di kamar kost nomor 06 yang ditempati oleh korban. Saat dilihat, pemilik indekos kaget melihat korban sudah tewas tergantung di kamar.

"Saksi kaget korban sudah dalam keadaan tergantung di dalam pintu masuk kamar dan pintu kamar dalam keadaan tertutup dan tidak terkunci dan saksi segera menghubungi pecalang untuk minta pertolongan," jelas Sugiarta.

Sugiarta mengungkapkan, mahasiswa tersebut saat ditemukan memang sudah dalam keadaan meninggal. Jenazah tergantung di belakang pintu kamar dengan tali terikat di ventilasi atas pintu.

Saat ditemukan tewas, kepala jenazah menghadap ke barat, leher terikat tali tambang warna hijau dan kaki menjinjit, tangan mengepal, megeluarkan air mani serta kotoran dan lidah menjulur kecepit gigi. Korban tewas gantung diri mengunakan celana pendek putih dan baju kaos warna hitam.

Ada beberapa barang yang ditemukan di kamar indekos yang disewa korban, yakni ponsel yang terkunci, dompet lengkap dengan indentitas korban berisi uang Rp 482 ribu, sepucuk surat, dan sepasang sepatu.




(dpra/dpra)

Hide Ads