Lantunan suara gamelan Bali iringi gerakan anak-anak SD yang sedang belajar menarikan tari kesenian Bali di Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin (2/5/2022). Mereka tampak sangat antusias ketika diajari gerakan-gerakan dasar oleh guru-guru mereka yang tak lain merupakan mahasiswa berbagai universitas di Buleleng.
Para siswa sekolah dasar (SD) di Desa Temukus tersebut tengah mengikuti program KMHDI Mengajar. Program ini diselenggarakan secara rutin oleh Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI Buleleng).
Ni Luh Sinta Yani selaku Ketua PC KMHDI Buleleng menyebut bahwa program ini muncul atas keresahan mereka terhadap permasalahan yang terjadi di lapangan. Di mana generasi muda Bali saat ini sangatlah sedikit yang mengetahui tentang kesenian ataupun kebudayaan Bali. Menurutnya, persoalan budaya yang dihadapi saat ini bukan hanya soal kesenian tari Bali, akan tetapi juga terkait dengan muatan lokal seperti halnya mejejaitan, mekidung, sampai dengan nyurat aksara Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak anak-anak Bali saat ini tidak tahu tarian Bali itu seperti apa. Kemudian cara majejaitan itu bagaimana. Juga cara nulis aksara Bali ataupun kidung Bali itu, banyak yang tidak tahu. itu mungkin karena mereka menganggap hal-hal seperti itu adalah kuno" ujar Ni Luh Sinta Yani, saat ditemui detikBali di Desa Temukus, Senin (2/5/2022).
Hal itu tentunya bertolak belakang dengan tanggung jawab mereka sebagai generasi penerus bangsa selanjutnya. Tanggung jawab besar pastinya akan menanti mereka kedepannya. Terutama dalam upaya pelestarian budaya dan kesenian Bali.
"Dari permasalahan itulah kami ingin benar-benar konsisten untuk memberikan pemahaman kepada adik-adik kami dari sejak dini terkait dengan pentingnya melestarikan budaya lokal bali" imbuhnya.
Program KMHDI Mengajar ini juga mengajarkan beberapa materi yang diajarkan di sekolah yakni seperti. matematika, Bahasa inggris, serta yang tidak kalah penting ialah pemahaman soal agama.
"Kita d isini juga menghadirkan nuansa belajar di sekolah, dimana mereka kan selama 2 tahun belakangan ini hanya difokuskan ikut pembelajaran daring. Nah di sini lah kita hadir untuk memberikan suasana menyenangkan di sekolah, seperti memberikan pelajaran matematika, Bahasa inggris ataupun materi lain yang ada di sekolah" ujar dia. Program KMHDI Mengajar ini sendiri diikuti oleh setidaknya 60 mahasiswa di Buleleng.
(nke/nke)