Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten menggelar Gelar Budaya Grebeg Seribu Pincuk yang diikuti seribuan warga. Kegiatan ini jadi upaya pelestarian budaya sekaligus perekat tali silaturahmi antarwarga.
"Digelar setahun sekali untuk menyambut Bulan Muharram, tahun ini juga untuk menyambut Hari Jadi Klaten yang ke-220, sekaligus menyambut Hari Kemerdekaan 17 Agustus nanti," kata Kepala Desa Mandong, Heru ditemui detikJateng di Desa Mandong, Jumat (26/7/2024).
Ia mengatakan rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak kemarin. Mulai dari bersih desa, memasang bendera, doa bersama di halaman Sendang Gringsing, dilanjutkan Kirab Grebeg 1.000 Pincuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tumpengan yang dikirab itu dari 18 RT, lalu ada yang tumpeng besar itu dari Pemerintah Desa dan dari BPD (Badan Permusyaratan Daerah) dan untuk dua gunungan yang diperebutkan mewakili dari Gapoktan," papar Heru.
![]() |
Gunung baru diperebutkan sekitar pukul 15.30 WIB. Ratusan masyarakat yang sudah berkumpul itu tampak langsung berdesakan demi bisa mendapatkan sayur dan buah-buahan dari dua gunungan yang ada.
Usai perebutan kirab, seribuan pincuk lantas dibagikan kepada para warga yang hadir. Dengan akrab, para warga lantas menikmati nasi dengan lauk pauk yang dibungkus daun pisang atau pincuk.
"Dari masing-masing RT itu tadi menyediakan 100 pincuk dengan menunya nasi wiwit, biar merasakan nilai tradisionalnya," tuturnya.
Heru menjelaskan selain dapat menjadi ajang silaturahmi masyarakat, kegiatan Grebeg Suro Seribu Pincuk itu juga menjadi upaya pemdes untuk melestarikan kesenian, kebudayaan, serta tradisi masyarakat setempat.
Dalam kegiatan itu anak-anak didorong untuk menampilkan kesenian tradisional sehingga mereka tetap paham dan bangga dengan kebudayaan milik mereka itu. Mereka juga dikenalkan dengan sendang yang selama ini telah berguna untuk pengairan di desa setempat.
"Kita ingat masa lalu, karena ada juga wayangan, tumpengan, tradisi yang masih ada sampai sekarang dan selamanya. Niatnya kita berbudaya di desa dengan kerukunan, kesederhanaan, yang menuju kebersamaan dari semua golongan yang ada di desa," jelasnya.
![]() |
Kegiatan ini pun mendapat apresiasi dari Camat Trucuk Marjana. Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi upaya untuk melestarikan budaya serta mempersatukan berbagai lapisan masyarakat di Desa Mandong.
"Ini bukti kerukunan, kebersamaan sehingga tidak ada perbedaan status. Semua bersama, bisa makan nasi dalam wadah pincuk, sehingga bisa meningkatkan kerukunan," jelasnya.
Ia berharap, kegiatan yang juga digelar untuk memperingati Hari Jadi Klaten ke-220 ini nantinya bisa merekatkan masyarakat sekilgus mengulik potensi-potensi budaya di daerah setempat.
(ncm/ega)