Desa Tenganan Pertanyakan Pesanan Kain Gringsing untuk Suvenir G20

Desa Tenganan Pertanyakan Pesanan Kain Gringsing untuk Suvenir G20

Selamat Juniasa - detikBali
Sabtu, 30 Apr 2022 06:30 WIB
Proses pembuatan kain gringsing di Desa Tenganan
Proses pembuatan kain gringsing di Desa Tenganan. (Foto: Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Saat kunjungan Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada Bulan September tahun lalu ke Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, pihaknya memesan sebanyak 120 lembar kain gringsing yang rencananya akan dijadikan suvenir untuk delegasi G20.

Namun, kepastian tersebut sampai saat ini masih belum jelas. Pasalnya terkait pesanan 120 lembar kain gringsing tersebut masih belum ada kejelasan apakah jadi melakukan pesanan atau tidak.

Ketua Pengelola Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, I Putu Wiadnyana, Jumat (29/4/2022) mengatakan terkait dengan pesanan 120 kain gringsing yang rencananya akan dijadikan suvenir saat G20 mendatang sampai saat ini pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Menparekraf terkait kejelasan hal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya sejak kunjungan Bapak Menparekraf kesini pada Bulan September tahun lalu, dua bulan setelahnya saya langsung melakukan komunikasi tapi saat itu kita masih disuruh menunggu akhirnya kita berikan tenggang waktu lagi sampai akhir bulan April 2022 ini," kata Wiadnyana.

Tapi, Wiadnyana mengatakan jika sampai akhir bulan April ini tidak ada kepastian terpaksa pihaknya tidak akan menyanggupi permintaan tersebut karena waktu untuk membuat kain gringsing sebanyak 120 lembar tidak memungkinkan jika waktunya mepet. Karena minimal proses pembuatannya membutuhkan waktu 6 bulan lamanya.

ADVERTISEMENT

"Jika sampai akhir bulan April ini tidak ada kejelasan minimal ada DP yang ditransfer, mohon maaf kita tidak akan menyanggupi pembuatan 120 kain gringsing tersebut karena kain gringsing yang asli pembuatannya tidak mudah, tapi mudah-mudahan besok ada kepastian," ujar Wiadnyana.

Padahal untuk harga 120 lembar kain gringsing tersebut cuma Rp 130 Juta saja itu pun tergolong sangat murah karena ukuran yang dipesan juga yang kecil tidak besar.

Selain itu nanti kain gringsing yang akan digunakan sebagai suvenir akan diberikan sertifikat keaslian dari MPIG dan memang Lembaga Desa Adat yang bisa mengeluarkan sertifikat tersebut.

Padahal sebelumnya dengan adanya pesanan sebanyak 120 lembar kain gringsing tersebut dipastikan akan mampu menyerap sekitar 400 perajin kain gringsing yang ada di Desa Tenganan. Tapi kepastian tersebut menjadi dilema, karena sampai saat ini belum ada kepastian terkait pesanan tersebut.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads