Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat yang juga Menteri Koordinasi (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan dan melantik pengurus DPP Partai Demokrat periode 2025-2030. Pelantikan berlangsung di kantor DPP Demokrat Jalan Proklamasi Nomor 41 Jakarta Pusat, Minggu (23/3/20250).
Sebelumnya, AHY terpilih kembali menjadi Ketum Demokrat periode 2025 - 2030 secara aklamasi pada Kongres VI Demokrat di Hotel Ritz Carlton Jakarta, 24 Februari 2025. Salah satu nama yang kembali masuk dalam susunan pengurus baru DPP Partai Demokrat adalah Raden Cahyo Adhi Nugroho Martosubroto.
AHY menunjuk Adhi Martosubroto sebagai Deputi Bidang Intelijen dan Pertahanan Negara. Adhi yang lama menetap di Renon, Denpasar, ini berharap sebagai pengurus DPP Partai Demokrat bisa memberikan manfaat langsung bagi Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menerima tugas dan tanggung jawab besar sebagai pengurus baru DPP yang diberikan oleh Ketum AHY untuk mengawal seluruh program pemerintah yang merupakan instruksi langsung Presiden Prabowo," ujar Adhi yang akrab dipanggil Pak Raden itu, Senin (24/3/2025).
Dia melihat apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan merupakan tantangan. Menurut Adhi, generasi saat ini adalah generasi cerdas yang sedang bergerak maju untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran. Dia menilai Indonesia memiliki harapan baru yang cerah untuk perubahan.
"Ada bonus demografi besar yang akan menjadi keuntungan, menjadi sumber daya utama bangsa ini mencapai kesejahteraan dan kemakmuran. Oleh karena itu, kita harus bisa menyampaikan dan menyelaraskan seluruh program dari pusat agar berjalan tepat sasaran dan bermanfaat langsung bagi masyarakat di daerah," urai pemilik gelar magister dari Program Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) itu.
Menurut Adhi, salah satu upaya mengawal program-program demi kemajuan Bali adalah melalui koordinasi langsung dengan pemerintah pusat.
"Jawabannya ya satu, koordinasi. Semua jalur koordinasi akan dibuka seluas luasnya, bebas untuk seluruh masyarakat Bali. Semua sumber daya yang ada di Indonesia merupakan hak warga Bali. Karena Bali adalah bagian dari Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Pak Raden itu.
"Saya hidup di Bali. Keluarga mendapatkan kedamaian. Tentunya kami harus memberikan karma baik untuk masyarakat Bali, karena sudah pasti akan berbalas kebaikan itu untuk kami. Itu alasannya," sambung Adhi.
Dia menegaskan akan berupaya turut mengawal seluruh program prioritas pusat akan sampai langsung dan diterima oleh masyarakat Bali. Menurut Adhi, sejumlah program prioritas pusat untuk Bali akan memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat.
Adhi lantas mencontohkan Tol Bali Mandara yang dibangun di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu juga ada perluasan Bandara Ngurah Rai.
"Pembangunan itu ikut membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan. Kita lihat sekarang PAD Badung seperti apa. Badung merupakan kabupaten yang maju dan makmur, konsep ini bisa saja direplikasi dan digunakan di delapan kabupaten/kota lainnya," ujar lulusan program Business Leadership Executive Master of Business Administration (MBA) Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2015 itu.
"Caranya sudah ada, jaringan dan jalur anggarannya juga sudah ada, mari kita berkoordinasi dan jalankan bersama untuk kemajuan Bali," imbuh cucu pertama Profesor Hadianto Martosubroto, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Bapak Perintis Pertambangan Indonesia itu.
Dia menegaskan koordinasi dengan para kepala daerah yang mayoritas dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bukanlah hal yang sulit. Menurutnya, hubungan Demokrat dan PDIP sangat baik. Apalagi, kepentingan negara harus di atas kepentingan partai politi.
"Pak SBY mengingatkan kami, loyalty to my party ends when loyalty to my country begins," ujar pria 39 tahun itu.
"Ketum juga baik dengan Mbak Puan. Bahkan kemarin Mbak Puan ikut hadir dalam penutupan Kongres Demokrat. Intinya saya bisa berkomunikasi dengan siapa pun. Nggak ada masalah itu. Di keluarga kami, Martosubroto, pada beberapa generasi sebelumnya kami selalu memberikan prioritas dan dedikasi untuk negara," beber Adhi.
Dia mengungkapkan pada zaman Presiden Soekarno, kakeknya, Sumardjo Martosubroto masuk dalam Kabinet Menteri pertama. Adhi menegaskan perbedaan pandangan politik akan luntur jika memiliki pandangan yang sama atas kepentingan negara.
"Saya mohon doa dan restu dari semua pihak, semoga semua rencana mulia ini bisa berjalan dengan lancar. Mulai saat ini saya menjalankan tugas dari Pak Menko AHY untuk mengawal program prioritas Presiden Prabowo," imbuh atlet balap mobil yang bernaung di tim BMW Team Astra itu.
Selain mengawal beberapa program pusat untuk Bali, Adhi memiliki keinginan untuk meningkatkan minat para pemuda Bali pada olah raga balap mobil. Menurutnya, para pemuda Bali memiliki potensi sama untuk berprestasi di tingkat nasional.
Adhi juga berbicara tentang Pilkada Bangli 2024 beberapa waktu lalu. Diketahui, Adhi merupakan salah satu Calon Bupati (Cabup) Bangli yang berpasangan dengan I Gusti Made Winuntara.
Menurutnya, kalah dan menang merupakan bagian dari proses demokrasi. Maka, siapapun yang berkontestasi harus bersikap dewasa, ksatria, dan memberikan dukungan penuh kepada bupati terpilih. Sebab, yang menjadi prioritas adalah masyarakat.
Dia mengatakan program Bupati Bangli terpilih merupakan program dan kebijakan yang pasti sudah melalui mekanisme pertimbangan yang baik.
"Tolong sampaikan salam hormat kepada Bupati. Kita harus mendukung semua kepala daerah di Bali. Harus melakukan komunikasi yang baik dengan semua kepala daerah. Jangan melihat dari mana asal partainya, pilkada sudah selesai. Seluruh kepala daerah sudah dilantik dan disumpah untuk menjalankan tugasnya masing masing," tutur mahasiswa S-3 program Doktor Ilmu Manajemen Undiknas Denpasar itu.
Adhi mengajak bersama-sama membangun Bali sesuai tugas dan profesi masing-masing. Semua program prioritas pembangunan Bali oleh gubernur harus didukung.
"Salah satu tugas kami adalah menyelaraskan pembangunan di Bali dengan program prioritas dari pusat. Di Bali ini berbeda dengan di luar Bali. Kita harus mengikuti budaya Bali, dan harus selalu seimbang dengan semesta alam. Ini merupakan peranan seluruh warga Bali," ujarnya.
"Kita akan melihat beberapa terobosan besar yang dilakukan pemerintah pusat dan langsung akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bali," tandas generasi kelima keluarga Martosubroto itu.
(hsa/hsa)