Polda Bali: Menjaga Keamanan hingga Alam Pulau Dewata

Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 18 Mar 2025 16:38 WIB
Foto: Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya saat wawancara di kantornya, Kamis (20/2/2025). (Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya memiliki komitmen menjaga keamanan, alam, dan tata ruang Bali. Menjabat sejak 26 Juli 2024, Daniel memiliki beberapa strategi dalam menjaga keamanan Bali demi memberikan rasa aman kepada warga dan wisatawan.

Di antaranya, melalui peningkatan patroli dan operasi cipta kondisi, kolaborasi lintas instansi, pendekatan budaya, hingga penguatan sumber daya manusia (SDM) Polda Bali.

Kemudian, salah satu program inovatif Polda Bali adalah Satuan Pengamanan Objek Vital (Satpam Obvit). Peresmian Satpam Obvit Polres Badung dan Polres Gianyar untuk dilakukan pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Peresmian ini merupakan respons terhadap meningkatnya kebutuhan akan pengamanan di area-area vital, mengingat Bali sebagai destinasi pariwisata internasional memerlukan perhatian khusus dalam hal keamanan.

Daniel menekankan keamanan di Bali menjadi prioritas utama demi mendukung pariwisata berkualitas. Dia berharap pariwisata berkualitas memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat Bali dan Indonesia.

"Kenapa berkualitas? Berarti memiliki kualitas dapat mendatangkan keuntungan buat negara kita, bahkan lebih khusus lagi kepada Bali dan masyarakat Bali," kata Daniel dalam dalam program Blak-blakan detikcom beberapa waktu lalu.

Jenderal bintang dua lulusan Akpol 1991 itu menjelaskan pariwisata menjadi sektor utama dalam mendorong perekonomian masyarakat Bali. Selain itu, sektor pariwisata di Bali juga menjadi salah satu penyumbang investasi terbesar di Indonesia.

"Dan Bali ini tidak berubah menjadi sesuatu yang berbeda. Orang kenal Bali karena alamnya, orang kenal Bali karena adatnya. Kalau alam yang saya sebutkan tadi, ketika alamnya diubah, itu mengubah ekosistem. Di mana sungai harusnya lurus, dibelokkan, dan lain sebagainya," ujar Daniel.

Dia menjelaskan terdapat perbedaan fenomena antara masa tugasnya saat ini dengan 30 tahun lalu di Bali. Kini, wisatawan cenderung lebih berani melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Kondisi ini menjadi tantangan bagi Daniel dalam upaya memastikan kenyamanan dan keamanan di Bali.

"Selain juga karena Bali itu tempat wisata, Bali ini juga sering dijadikan sarana untuk event-event internasional. Baik itu event olahraga, kemudian event seni, bahkan event-event yang berkaitan dengan kerja sama antara negara Indonesia dan negara-negara lain. Sehingga di situ saya berpikir bahwa keamanan nomor satu," ujar mantan Kapolda Kaltara tersebut.

Ada sejumlah kasus menonjol yang ditangani Polda Bali di era Daniel menjabat. Salah satunya, kasus perampokan uang kripto Rp 3,2 miliar yang menyasar warga Ukraina, Igor Iermakov. Pelakunya adalah geng Rusia.

Sejumlah kasus narkoba juga ditangani Polda Bali. Sebagai destinasi wisata internasional, Bali memang menjadi sasaran pengedar narkoba.

Kasus Parq Ubud di halaman selanjutnya




(hsa/hsa)

Berita detikcom Lainnya