Kapolda Bali Prioritaskan Keamanan demi Pariwisata Berkualitas

Kapolda Bali Prioritaskan Keamanan demi Pariwisata Berkualitas

Aryo Mahendro - detikBali
Jumat, 28 Feb 2025 15:09 WIB
Pemred detikcom Alfito Deannova (kiri) dan Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya di Mapolda Bali, Kamis (20/2/2025).
Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya saat wawancara di kantornya, Kamis (20/2/2025). (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya menegaskan keamanan menjadi fokus utama sejak dirinya resmi menjabat pada 26 Juli 2024. Menurutnya, menjaga stabilitas keamanan di Bali akan berdampak pada peningkatan kualitas pariwisata di daerah tersebut.

"Hal pertama dan yang utama, wisata di Bali harus aman. Ketika wilayah aman, wisata itu berhasil," kata Daniel saat wawancara eksklusif dengan Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Ginting di Mapolda Bali, Rabu (20/2/2025).

Daniel menyebutkan sektor pariwisata menjadi tumpuan utama perekonomian masyarakat Bali. Hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, terutama di bidang ekonomi, bergantung pada pariwisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang dimilikinya, sektor pariwisata Bali menyumbang sekitar 4,8 persen devisa negara. Kontribusi tersebut berasal dari pariwisata internasional dan investasi asing yang masuk ke Bali.

"Karena kalau wisata lumpuh, Bali lumpuh. Menjadi sebagian besar pendapatan masyarakat Bali," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Daniel, wisata yang berkualitas akan memberikan dampak positif bagi Indonesia, khususnya bagi Bali dan masyarakatnya.

"Sehingga, Bali tidak berubah menjadi sesuatu yang berbeda. Orang kenal Bali karena alamnya. Orang kenal Bali karena adatnya," tuturnya.

Penertiban Hunian Ilegal

Salah satu langkah konkret yang dilakukan Daniel dalam menjaga keamanan wisata di Bali adalah menertibkan hunian ilegal di Parq Ubud. Hunian yang dikenal sebagai 'Kampung Rusia' itu terungkap memiliki sejumlah pelanggaran.

Dari hasil penyelidikan, ditemukan bangunan berdiri tanpa izin di atas lahan sawah dilindungi (LSD). Selain itu, transaksi menggunakan mata uang kripto juga terjadi di hunian tersebut. Warga negara Jerman bernama Andrej Frej (53), yang merupakan pemilik Parq Ubud, telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas pelanggaran tersebut.

"Seperti tadi (membangun bangunan) di LSD itu akan merubah ekosistem. Di mana sungai harusnya lurus, dibelokkan. Sehingga, selain berdampak pada kerusakan alam, berdampak juga pada keamanan daripada bangunan yang ada di situ," katanya.




(dpw/dpw)

Hide Ads