
Demo Mahasiswa di Asahan Masih Berlanjut, Polisi Tembakan Water Canon
Aksi demonstrasi mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus dan aliansi BEM di Asahan berlanjut. Massa berunjuk rasa di Mapolres Asahan dan situasi sempat memanas.
Aksi demonstrasi mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus dan aliansi BEM di Asahan berlanjut. Massa berunjuk rasa di Mapolres Asahan dan situasi sempat memanas.
Demo massa mahasiswa menolak revisi UU Pilkada di DPRD Jateng diwarnai kericuhan. Polisi menembakkan water canon hingga gas air mata untuk memukul mundur massa.
Api yang berkobar di TPA Sarimukti belum juga padam. Terbaru, mobil water canon milik polisi juga ikut dikerahkan membantu proses pemadaman.
Water cannon menyemprotkan air di Jalan Medan Merdeka Barat hingga Patung Pemuda Membangun Senayan. Aksi ini untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota.
Empat unit water canon hingga empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan menyiram tanaman dan jalan protokol Jakarta. Upaya ini untuk mencegah dampak kekeringan.
Pembersihan dengan water canon dilakukan di Kecamatan Dukun, Magelang, salah satu kawasan yang terdampak debu vulkanik Merapi paling parah.
"Di depan itu karena masih pada buka banyak kerumunan yang sudah diimbau berkali-kali, tapi tetap nggak mau bubar," kata Kapolres Jakpus Kombes Hengky Haryadi.
121 Anggota Polresta Banyuwangi mendapat kenaikan pangkat. Mereka sujud syukur dan di siram air dengan water canon.
Justinus Silasa Dimara (35), warga Jalan Amphibi, Kelurahan Hamadi, Kota Jayapura, tewas saat menghindari semprotan mobil water cannon dalam kondisi mabuk.
Water Canon kerap digunakan pihak kepolisian untuk membubarkan massa demo. Di tengah situasi pandemi Corona, kendaraan tersebut beralih fungsi. Lihat aksinya!