Tradisi pembagian nasi jangkrik dalam rangka puncak Buka Luwur Makam Sunan Kudus berlangsung meriah. Warga rela antre berjam-jam hingga berdesakan demi mendapatkan nasi jangkrik dan uyah asem dari Makam Sunan Kudus.
Pantauan detikJateng, ribuan warga mulai antre di sekitar kompleks makam Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus sejak pagi tadi. Nampak pembagian untuk pria dan perempuan dilakukan secara terpisah.
Terlihat para petugas berjaga mengamankan jalannya pembagian nasi berkat. Meski suasana mendung dan gerimis tidak menyurutkan mereka untuk mendapatkan nasi berkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga bernama Kamil (20) mengaku datang di Menara Kudus sejam jam 04.00 WIB tadi. Dia datang bersama teman-temannya untuk mendapatkan nasi berkat. Dia mengaku baru mendapatkan nasi berkat sekitar jam 6.30 WIB.
"Mulai dari jam 4 ke sini ikut antre, baru dapat selang 2 jam ini," kata Kamil kepada detikJateng ditemui di lokasi, Minggu (6/7/2025).
![]() |
Senada warga lainnya, Ulil (26) datang di sekitar Menara Kudus jam 3.00 WIB dini hari tadi. Dia juga baru mendapatkan nasi berkat sekitar jam 7.00 WIB. Dia mengaku mendapatkan dua bungkus nasi berkat.
"Buat makan di rumah, percaya dapat barokah dari Mbah Sunan Kudus," ujarnya.
Kesempatan yang sama, Humas Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus, Denny Nur Hakim mengatakan hari ini merupakan puncak buka tradisi buka luwur Makam Sunan Kudus.
"Hari ini adalah pembagian berkat buka luwur dan pemasangan luwur yang ada di cungkup makam Sunan Kudus," kata Denny kepada detikJateng ditemui di lokasi.
![]() |
Dia mengatakan ada sebanyak 36 ribu bungkus nasi bungkus dibagikan kepada masyarakat Kudus. Nasi tersebut dibungkus dengan daun jati yang ada di beberapa irisan daging kerbau dan kambing.
Ada dua jenis masakan yang diolah, yakni nasi uyah asem dan masakkan jangkrik. Menurutnya ada perbedaan walaupun dengan berbahan baku sama yakni daging kerbau dan kambing.
"Perbedaan kalau dari uyah asem itu kering tanpa kuah. Sementara jangkrik itu berkuah. Yang kita bagikan kepada masyarakat itu nasi daun jati uyah asem," ujarnya.
Lebih lanjut, selain pembagian nasi berkat ada juga pemasangan luwur pada cungkup Makam Sunan Kudus. Rangkaian kegiatan dimulai dari penjamasan pusaka dari Sunan Kudus yang dilaksanakan pada Senin atau Kamis pertama setelah hari tasryik.
![]() |
"Terus dilanjutkan berbagai macam kegiatan seperti pengajian tahun baru pelepasan luwur yang lama terus ada kegiatan batsil matsail pembuatan luwur baru hingga sampai pada untuk memasak kumpulan sedekah dari masyarakat yang kita olah sesuai dengan jenis dan peruntuhkan," jelasnya.
"Dan puncaknya pemasangan luwur baru yang ada di cungkup makam Sunan Kudus," dia melanjutkan.
Denny berharap agar tradisi ini dilestarikan kepada masyarakat. Dia meminta kepada masyarakat juga untuk berpartisipasi melestarikan budaya dari Makam Sunan Kudus.
"Bahwa tradisi hari ini tetap berjalan hingga tahun kedepan. Ya semoga masyarakat Kudus bisa tetap ikut berpartisipasi kesuksesan kegiatan Buka Luwur Makam Sunan Kudus," pungkas dia.
(afn/afn)