
Kasus Emak-emak Palak Toko Modus Agustusan di Surabaya Berakhir Damai
Kasus pemalakan emak-emak di Surabaya berakhir damai isao mediasi oleh Wakil Wali Kota. Pemilik toko mengaku situasi tetap tegang meski tidak ada laporan resmi.
Kasus pemalakan emak-emak di Surabaya berakhir damai isao mediasi oleh Wakil Wali Kota. Pemilik toko mengaku situasi tetap tegang meski tidak ada laporan resmi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melarang pemalakan sumbangan untuk Agustusan. Ia menekankan sumbangan harus sukarela dan tidak memaksa.
Tiga emak-emak di Surabaya memalak toko dengan modus sumbangan Agustusan. Ketua RW menyebut ketiga pelaku merupakan kadernya.
Tiga emak-emak di Surabaya viral setelah meminta sumbangan Agustusan hingga Rp 1 juta. Pemilik toko melaporkan dugaan pungutan liar ke polisi.
Tiga emak-emak di Surabaya viral setelah memaksa sumbangan Agustusan di toko. Pemilik toko melaporkan dugaan pungli ke polisi setelah insiden tersebut.
Video viral tiga emak-emak pungli di Surabaya, meminta sumbangan untuk Agustusan. Pemilik toko mengaku tertekan dengan nominal yang dipatok.
Kasus pemalakan di Surabaya melibatkan tiga emak-emak yang meminta sumbangan Agustusan berbuntut panjang. Pemilik toko kini melapor ke polisi.
Mobil pemilik toko di Surabaya yang dipalak tiga emak-emak ternyata sempat dipukuli. Pelaku juga sempat mengatakan kata-kata rasis gegara tak diberi sunbangan.
Tiga emak-emak viral memalak berkedok sumbangan di toko Pods Authentic Surabaya. Aksi pemalakan itu kemudian viral di media sosial.
Polisi mengimbau masyarakat di Garut tidak melakukan aksi minta sumbangan di jalan jelang 17 Agustus 2018. Hal itu dianggap dapat membahayakan keselamatan.