
Apresiasi Kerajaan Saudi, Menag: Ibadah Haji Bisa Berjalan Baik dan Lancar
Menag memuji inovasi yang dilakukan pemerintah Arab Saudi seperti smart card atau kartu nusuk untuk membedakan mana jemaah haji yang legal dan ilegal.
Menag memuji inovasi yang dilakukan pemerintah Arab Saudi seperti smart card atau kartu nusuk untuk membedakan mana jemaah haji yang legal dan ilegal.
Menag Yaqut menyebut ada dua kunci kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Keduanya adalah smart card Nusuk dan skema murur.
Ada perbedaan dalam proses pemberangkatan jemaah haji 1445 H/2024 M dari hotel Armuzna. Tahun ini, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kartu pintar (Smart Card)
Jemaah haji Indonesia yang belum mendapatkan smart card sisa 7 ribuan atau sekitar 3 persen lagi. Menag Yaqut siapkan skema manual untuk pengecekan.
Smart card merupakan kartu pintar yang digunakan sebagai tiket masuk menuju Armuzna. Jemaah diimbau untuk membawanya di tas khusus.
Sekitar 13 ribu jemaah RI belum mendapatkan smart card. Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut pemeriksaan dokumen manual bisa jadi alternatif.
Ada 12 persen jemaah haji Indonesia yang belum mendapatkan smart card dari Masyariq. Padahal, diperlukan smart card sebelum naik bus ke Arafah nanti.
Smart card merupakan kartu yang berisi identitas dan data penting jemaah. Jika smart card hilang, jemaah diminta segera lapor petugas.
Jelang puncak haji, jemaah Indonesia diimbau untuk menjaga baik-baik smart card yang dimiliki. Jangan sampai hilang atau tertinggal selama berada di Tanah Suci.
Jemaah haji Indonesia diminta untuk selalu membawa kartu pintar haji selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.