Smart Card Jadi Tiket Masuk Armuzna, Jangan Sampai Hilang!

Kabar Haji 2024

Smart Card Jadi Tiket Masuk Armuzna, Jangan Sampai Hilang!

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 13 Jun 2024 14:31 WIB
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bagian Media Center Haji membantu mengelompokkan kartu pintar atau smart card jamaah calon haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi, Selasa (21/5/2024). PPIH Arab Saudi mulai mendistribusikan kartu pintar lewat perwakilan kloter masing-masing secara bertahab kepada jamaah calon haji Indonesia sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Ilustrasi smart card haji (Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta -

Tahun ini, Pemerintah Arab Saudi menjadikan kartu pintar atau smart card Nusuk sebagai kebijakan baru jemaah haji. Bukan hanya sebagai tanda pengenal, smart card digunakan sebagai tiket masuk kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Hal utama yang harus dibawa jemaah adalah kartu pintar atau smart card, paspor, visa dan gelang identitas jemaah. Smart card yang diterbitkan Pemerintah Arab Saudi menjadi tiket masuk kawasan Armuzna," ujar anggota Tim Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam konferensi pers yang turut disiarkan daring di YouTube Kemenag RI, Kamis (13/6/2024).

Nantinya, smart card tersebut akan dipindai oleh petugas sebelum jemaah naik ke bus. Pastikan smart card dan identitas pribadi lainnya tersimpan dengan aman di tas khusus agar mudah diambil saat dilakukan pemindaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Smart card berisi data pribadi seperti nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa, dan provider yang menerbitkan serta lokasi pemondokan. Apabila hilang, jemaah harus segera melapor.

Dalam kesempatan tersebut, Widi menyampaikan potensi kepadatan di wilayah Mina selama puncak haji berlangsung. Selain karena tambahan kuota yang diberikan Arab Saudi, kepadatan juga disebabkan dari kelanjutan kebijakan Saudi yang tidak lagi menggunakan maktab 1-9 di Mina Jadid.

ADVERTISEMENT

Karenanya, sebagai upaya mengurangi kepadatan tenda di Mina dan mempertimbangkan kesehatan jemaah haji, sebagian dari mereka yang tinggal di dekat Mina tidak bermalam di tenda. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah berkoordinasi dengan pengelola hotel untuk membuka hotelnya pada 10-12 Dzulhijjah.

"Sebagian dari jemaah terutama yg tinggal dekat Mina yaitu mereka yg menginap di kawasan Syisyah dan Raudhah di tanazul-kan ke hotel dan tidak bermalam di tenda Mina," tandas Widi.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads