
Fenomena 'Rojali dan Rohana' Marak di Mal, Begini Kata Pengamat Ekonomi
Fenomena Rojali dan Rohana, 'rombongan jarang beli' dan 'rombongan hanya nanya' mencerminkan perilaku belanja masyarakat yang berubah. Simak analisis pengamat.
Fenomena Rojali dan Rohana, 'rombongan jarang beli' dan 'rombongan hanya nanya' mencerminkan perilaku belanja masyarakat yang berubah. Simak analisis pengamat.
Fenomena rojali dan rohana mencerminkan perilaku konsumen yang semakin selektif dalam berbelanja. Apa artinya?
Belakangan ini muncul fenomena rombongan jarang beli atau biasa disingkat rojali di pusat perbelanjaan atau mal. Bagaimana asal-usulnya?
Badan Pusat Statistik (BPS) merespons fenomena rombongan jarang beli (rojali) di pusat perbelanjaan atau mal.
Badan Pusat Statistik (BPS) turut menyoroti fenomena sosial baru yang ramai dibicarakan yakni Rojali alias rombongan jarang beli.
Rombongan jarang beli dan rombongan hanya nanya itu merujuk pada perilaku konsumen yang cuma datang ke mal tanpa transaksi atau tanya-tanya saja.
Fenomena rojali merebak di mal, diakibatkan turunnya daya beli. Masyarakat tetap berbelanja, namun lebih hati-hati dalam memilih barang.
Pemilik kafe di Yogyakarta mengungkapkan keluh kesahnya terhadap fenomena rojali alias rombongan jarang beli. Pasalnya, rojali bisa bikin usaha kafe tak jalan.