
Respons PCNU Banyuwangi Soal Pengasuh Ponpes Perkosa-Cabuli Santri
Kasus dugaan pencabulan dan pemerkosaan santri di Banyuwangi terus menjadi sorotan hingga saat ini. Ketua PCNU Banyuwangi turut angkat bicara atas perkara ini.
Kasus dugaan pencabulan dan pemerkosaan santri di Banyuwangi terus menjadi sorotan hingga saat ini. Ketua PCNU Banyuwangi turut angkat bicara atas perkara ini.
Imbas kasus dugaan pemerkosaan terhadap santri di salah satu Ponpes di Banyuwangi, Dinsos dan Kemenag akan mengevaluasi seluruh Ponpes yang ada.
Sebagian dari santri korban pemerkosaan oleh pengasuh salah satu pondok pesantren mengalami trauma. Dinsos Banyuwangi akan melakukan pendampingan.
Santri korban pencabulan dan perkosaan di salah satu Ponpes di Banyuwangi mengalami trauma. Salah satu di antaranya sering mengigau meminta tolong.
Dalam sepekan, tercatat ada tiga kasus kekerasan seksual di Jatim. Seluruh korban merupakan anak di bawah umur.
Pengasuh ponpes di Banyuwangi dilaporkan mencabuli santrinya. Para orang tua ramai-ramai memboyong anaknya dari ponpes.
Pencabulan dan pemerkosaan santri membuat RMI NU Banyuwangi angkat bicara. Mereka meminta seluruh pihak agar tidak mengaitkan kasus ini dengan lembaga ponpes.
Pengasuh sebuah ponpes di Banyuwangi dilaporkan memperkosa dan mencabuli santri. Imbas pelaporan itu membuat puluhan santri melakukan 'boyong'.
Pengasuh ponpes di Banyuwangi memperkosa dua santriwatinya. Ia berdalih sudah menikahi siri keduanya. Pernikahan dilakukan tanpa penghulu hingga wali.
Sungguh bejat pengasuh ponpes di Banyuwangi. Ia mencabuli 6 santrinya dengan modus cek keperawanan.