
Petani Cabai di Purwakarta Panen Lebih Dini gegara Serangan Hama
Petani cabai di Purwakarta terpaksa panen lebih awal akibat serangan hama patek dan ulat. Hasil panen menurun 40%, namun harga cabai tetap tinggi.
Petani cabai di Purwakarta terpaksa panen lebih awal akibat serangan hama patek dan ulat. Hasil panen menurun 40%, namun harga cabai tetap tinggi.
Petani di Purwakarta mengeluhkan kondisi tanaman cabainya yang diserang hama patek. Kondisi ini cukup menyulitkan bagi para petani.
Memasuki masa panen, para petani cabai di Desa Pasawahan, Purwakarta harus ekstra hati-hati. Pasalnya saat ini hama patek dan lalat buah kian merebak.
Tingginya harga cabai rawit merah di pasaran tidak bisa dirasakan di tingkat petani. Pasalnya saat ini banyak cabai yang terserang hama patek.
Patek atau busuk buah menyerang tanaman cabai yang siap panen di Boyolali. Para petani berusaha menyelamatkan sisa cabai yang kondisinya masih bagus.
Tanaman cabai milik petani di Kampung Sukamaju, Cibeber, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta terserang hama patek yang membuat cabai membusuk dan kering.
Salah satu petani asal Klaten, Solikin menyebut 50 persen tanaman cabai miliknya mati terserang hama patek. Kondisi diperburuk curah hujan yang masih tinggi.
Harga cabai rawit kian meroket di sejumlah pasar, bahkan mencapai Rp 120 ribu/kg. Seorang petani cabai di Garut menyebut kenaikan harga gegara serangan hama.