
Hasil Autopsi Brigadir J Keluar, Ini Alasan 'Otak Pindah ke Perut' dan Jari Patah
Tim kedokteran forensik sudah menyerahkan hasil autopsi Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat kepada penyidik pada Senin (22/8). Begini hasilnya.
Tim kedokteran forensik sudah menyerahkan hasil autopsi Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat kepada penyidik pada Senin (22/8). Begini hasilnya.
Hasil autopsi Brigadir Yoshua telah diserahkan kepada Polri. Dari hasil autopsi, dokter forensik tidak menemukan bekas kekerasan selain luka senjata api.
Hasil autopsi Brigadir Yoshua telah selesai. Berdasarkan hasil autopsi, luka kekerasan yang ditemukan adalah luka akibat senjata api.
Hasil autopsi kedua Brigadir Yosua alias Brigadir J akan diumumkan pekan depan. Hasil akan disampaikan oleh tim dokter forensik gabungan yang menangani autopsi.
Heboh pernyataan pengacara dari Brigadir J soal temuan 'otak pindah ke perut' saat autopsi. Lumrah di beberapa negara, ini fungsi pemindahan otak pasca autopsi
Pernyataan pengacara Brigadir J soal hasil autopsi 'otak pindah ke perut' viral disorot publik. Ternyata ada alasan medis di baliknya, ini kata ahli forensik.
Kuasa hukum pihak Brigadir J mengubah BAP saat diperiksa Bareskrim Polri. Dia mengatakan terdapat luka tembak dari belakang di jenazah Brigadir J.
Ayah Brigadir Yoshua menyebut permintaan untuk menyaksikan proses autopsi tidak dipenuhi dengan alasan keluarga bukan tenaga kesehatan.
Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan hasil autopsi jenazah Brigadir Yoshua atau Brigadir J boleh dibuka ke publik.
Prof Dedi Afadi adalah dokter forensik pertama di Riau. Dia sudah lebih dari 500 kali terlibat dalam pengusutan kasus yang membutuhkan tenaga forensik.