
Menyikapi Kontroversi Lato-Lato
Perbedaan pandangan tentang manfaat dan risiko lato-lato adalah hal lazim. Tugas orangtua dan pihak sekolah membimbing dan mengarahkan anak-anak.
Perbedaan pandangan tentang manfaat dan risiko lato-lato adalah hal lazim. Tugas orangtua dan pihak sekolah membimbing dan mengarahkan anak-anak.
Pemkab Bengkulu Tengah meneritkan SE tentang larangan membawa lato-lato ke sekolah. Larangan ini dibuat karena lato-lato dianggap berisik dan mengganggu belajar
Sejumlah pembatasan bisa diterapkan orangtua seperti durasi hingga berinisiatif menambahkan tantangan agar manfaat bermain lato-lato dapat lebih optimal.
Belum ada pelarangan siswa bawa lato-lato ke sekolah di Surabaya. Tapi guru diimbau tetap memantau mereka.
Lato-lato mendadak booming. Sejak jadi tren baru, tak sedikit ada insiden saat bermain lato-lato. SD di Kota Malang larang siswa main lato-lato di sekolah.
Demam lato-lato yang menyebar di berbagai daerah mulai meresahkan. Sejumlah daerah pun melarang para siswa membawa lato-lato ke sekolah.
Belakangan mainan viral lato-lato menuai pro-kontra. Ada yang resah dengan suara dan risikonya, adapula mereka yang menilai mainan ini lebih baik untuk anak.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen melarang pelajar TK hingga SMP membawa permainan lato - lato ke sekolah.
Tren permainan lato-lato belakangan memakan 'korban', bocah SD harus dioperasi mata lantaran kena serpihan pecahan lato-lato. Begini imbauan Kemenkes RI.
Gegara bisingnya, sejumlah tempat melarang dimainkannya lato-lato. Disoroti psikolog anak, begini penjelasannya soal alasan orang geram dengan suara lato-lato.