
Ramainya Saparan Yaaqawiyyu di Klaten, Lalin Sekitar Lokasi Dibuka Tutup
Para pengunjung memadati tradisi Saparan Yaaqawiyyu di Jatinom, Klaten. Mereka sempat berziarah ke makam Ki Ageng Gribig. Lalin pun dibuka tutup karena padat.
Para pengunjung memadati tradisi Saparan Yaaqawiyyu di Jatinom, Klaten. Mereka sempat berziarah ke makam Ki Ageng Gribig. Lalin pun dibuka tutup karena padat.
Jelang Tradisi Saparan Yaaqawiyyu di Jatinom Klaten, kompleks makam Ki Ageng Gribig dibersihkan. Pembersihan dilakukan sepanjang hari ini.
Berikut kisah awal mula tradisi pembagian kue apem Yaaqawiyyu yang digelar setiap bulan Safar di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Klaten.
Tradisi mengarak gunungan Apem digelar warga sekitar wisata religi Ki Ageng Gribig, Kota Malang. Kue apem menjadi jajanan khas jelang bulan puasa Ramadan ini.
Tradisi mengarak gunungan Apem digelar warga sekitar wisata religi Ki Ageng Gribig, Kota Malang. Setelah kirab, kue apem dibagikan kepada peziarah dan warga.
Gua, langgar dan sumber air Suran diyakini peninggalan Ki Ageng Gribig di Jatinom Klaten. Lokasi ini menjadi tempat trah Raja Majapahit itu menyepi.
Kue apem di Klaten identik dengan tradisi Saparan di Kecamatan Jatinom saat haul Ki Ageng Gribig. Kini apem itu bisa jadi oleh-oleh dan harganya terjangkau.
Sosok Ki Ageng Gribig merupakan penyebar Islam di Malang dan sekitarnya. Meski demikian sosok dan asal usulnya masih simpang siur. Simak selengkapnya.
Ki Ageng Gribig diyakini sebagai tokoh penyebar Islam di wilayah Malang. Ki Ageng Gribig dimakamkan di wilayah Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Menurut pengelola cagar budaya BPCB Jateng, batu yang diduga stupa di kompleks makam Ki Ageng Gribig, Klaten, itu merupakan antefik. Berikut penjelasannya.