
BMKG Beberkan Mengenai Kondisi Kemarau Basah di Jatim 2025
BMKG mengungkap fenomena kemarau basah di Jawa Timur 2025, dipicu kondisi iklim global. Hujan tetap turun meski puncak musim kemarau telah tiba.
BMKG mengungkap fenomena kemarau basah di Jawa Timur 2025, dipicu kondisi iklim global. Hujan tetap turun meski puncak musim kemarau telah tiba.
Sebanyak 53 hektare tanaman tembakau di Lumajang rusak akibat hujan tinggi. Petani merugi dan terpaksa panen dini. DKPP akan perbaiki saluran irigasi.
Lamongan sukses panen raya tembakau meski hadapi tantangan iklim. Bupati Yuhronur Efendi dukung petani dengan bantuan dan pelatihan. Hasil panen memuaskan!
Kemarau basah merusak ratusan hektar lahan tembakau di Lumajang, Jawa Timur. Petani khawatir hasil panen turun karena daun rusak dan pertumbuhan tak normal.
Musim kemarau di Gunung Kareumbi memicu kerinduan akan hujan. Mitos asap di gunung dipercaya sebagai tanda hujan, namun perlu sikap terhadap kebakaran hutan.
Fenomena kemarau basah melanda Banyuwangi dengan hujan rendah hingga sedang. Gelombang Rossby picu peningkatan awan hujan meski musim kemarau.
Musim kemarau basah turunkan rendemen tebu di PG Mojopanggung hingga 1,5%. Produksi gula terpengaruh, meski pasokan tebu tetap melimpah.
Indonesia diperkirakan alami kemarau basah. Menurut BMKG, ini pengertiannya.
Kenapa masih hujan di bulan Agustus? Ini penyebab dan penjelasan resmi dari BMKG yang perlu kita pahami.
Budi daya bawang merah tetap berjalan di tengah musim kemarau basah. Petani Ngantang gunakan mulsa plastik agar tanaman tetap aman dari gulma dan hama.