
Ada 13 Kasus Penyakit Japanese Encephalitis di DIY, Ini Gejalanya
Dinas Kesehatan Kota Jogja mengungkap ada 13 kasus penyakit Japanese Encephalitis (JE) di DIY. Berikut gejalanya serta upaya pencegahannya.
Dinas Kesehatan Kota Jogja mengungkap ada 13 kasus penyakit Japanese Encephalitis (JE) di DIY. Berikut gejalanya serta upaya pencegahannya.
Dinkes Gunungkidul menyatakan mereka berencana menggelar imunisasi setelah isu Japanese Encephalitis (JE) sempat menggegerkan Kulon Progo.
Ada lima kasus suspek radang otak japanese encephalitis yang dilaporkan di Kulonprogo. Kemenkes RI memastikan tidak ada risiko mewabah, ini alasannya.
Terdapat 5 anak suspek penyakit Japanese Encephalitis (JE) di Kulon Progo dengan 1 anak meninggal dunia. Berikut ini serba-serbi penyakit JE.
Untuk yang meninggal, Dinkes Kulon Progo mengaku belum mengetahui penyebabnya. Namun dipastikan si anak tak terjangkit Japanese Encephalitis.
Kemenkes RI mengungkap temuan awal lima anak yang diduga terkena radang otak japanese encephalitis di Kulon Progo. Dua di antaranya dilaporkan negatif.
Virus ini diduga sudah menginfeksi 5 anak di Kulon Progo pada tahun ini, dengan 1 di antaranya meninggal.
Hasil pemeriksaan pada orang yang sakit di Jeneponto ditemukan peningkatan indikator untuk tipes dan suspek leptospirosis dan tidak ditemukan demam berdarah.
Didiagnosis sakit mental dan disangka berpura-pura, rupanya gadis ini mengidap radang otak langka. Terlambat sedikit saja bisa berakibat fatal baginya.
Sejumlah media di Australia mengabarkan peringatan outbreak Japanese Encephalitis (JE) di Bali. Kabar ini kembali dibantah oleh Kementerian Kesehatan RI.