
Rela Tak Dibayar Demi Jadi Penjaga Gunung Sanggabuana
Sekelompok orang dari lintas generasi dan profesi rela tak dibayar demi menjaga hutan Gunung Sanggabuana. Begini cerita mereka.
Sekelompok orang dari lintas generasi dan profesi rela tak dibayar demi menjaga hutan Gunung Sanggabuana. Begini cerita mereka.
Gunung Sanggabuana yang sempat viral karena mitos buang kutang dan celana dalam, harus jadi taman nasional. Berikut 7 alasannya:
Di Gunung Sanggabuana terdapat ritual buang sial dengan cara membuang pakaian dalam. Sayangnya, hal ini membuat pakaian dalam berserakan. Ini kata pecinta alam.
Fenomena kutang dan celana dalam yang berserakan di Gunung Sanggabuana jadi berita terpopuler detikTravel. Dikaitkan mitos yang beredar.
Sepekan terakhir, berita fenomena kutang dan celana dalam yang berserakan di Gunung Sanggabuana jadi yang terpopuler. Fenomena itu terkait mitos yang beredar.
Peziarah membuang kutang juga celana dalam selepas berdoa di makam juga petilasan yang ada di Gunung Sanggabuana. Padahal, warga pernah membongkarnya.
Ritual membuang kutang dan celana dalam di Gunung Sanggabuana Karawang malah terjadi pada bulan Mulud. Tarif yang dipatok sebesar ratusan ribu.
Banyak ritual yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat setiap malam 1 Suro. Salah satu yang terdengar aneh yakni ritual membuang celana dalam dan kutang.
Mitos buang celana dalam dan kutang di Gunung Sanggabuana jelang malam satu suro jadi sorotan. Mitos ini sudah lama terdengar di kalangan warga sekitar.
Ritual membuang kutang dan celana dalam di Gunung Sanggabuana rupanya berdampak negatif. Kelestarian gunung di Karawang itu menjadi terancam.