
Jelang High Season, Pengusaha Hotel di Gili Trawangan-Meno Dibayangi Air Mati
Para pengusaha hotel di Gili Trawangan dan Gili Meno, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), was-was akan air mati saat high season terjadi.
Para pengusaha hotel di Gili Trawangan dan Gili Meno, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), was-was akan air mati saat high season terjadi.
Pengusaha hotel di Gili Trawangan dan Gili Meno khawatir air mati saat high season. Mereka minta kepastian pasokan air jelang libur akhir tahun.
Gili Meno yang cantik itu kini sedang dilanda krisis air. Warga di pulau itu terpaksa membeli air galon hingga Rp 60 ribu per hari hanya buat mandi.
Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal meminta Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu untuk menjelaskan solusi yang ditempuh terkait krisis air di Gili Tramena.
Warga Gili Meno, Lombok Utara, terpaksa mandi menggunakan air galon akibat krisis air bersih. Mereka rela membeli air isi ulang seharga Rp 60 ribu setiap hari.
Masyarakat Gili Trawangan dan Gili Meno khawatir krisis air bersih setelah izin PT TCN dicabut. Mereka berharap solusi jangka panjang segera ditemukan
Krisis air bersih di Gili Trawangan dan Gili Meno, Lombok Utara, dikeluhkan wisatawan. Sejumlah turis bahkan membatalkan booking penginapan di kawasan tersebut.
Pemprov NTB minta KKP tinjau ulang pencabutan izin PT TCN. Krisis air di Gili Trawangan dan Meno dapat berdampak pada pariwisata dan kebutuhan masyarakat.
Krisis air bersih di Gili Trawangan dan Gili Meno menyebabkan pembatalan pemesanan hotel, merugikan pengusaha. Pemprov NTB mencari solusi untuk masalah ini.
Walhi NTB temukan limbah PT TCN mencemari Gili Meno, ancam ekosistem laut. Warga desak pemerintah atasi krisis air bersih dan rehabilitasi terumbu karang.