
Gerbang Samudra Raksa Kulon Progo Tak Laku Dilelang, Ini Solusi Terakhirnya
Lelang lanjutan Gerbang Samudra Raksa (GSR) di Kulon Progo lagi-lagi tak membuahkan hasil. Tak satu pun investor yang mendaftar lelang tersebut. Ini solusinya.
Lelang lanjutan Gerbang Samudra Raksa (GSR) di Kulon Progo lagi-lagi tak membuahkan hasil. Tak satu pun investor yang mendaftar lelang tersebut. Ini solusinya.
Pemkab Kulon Progo merevisi biaya sewa pengelolaan Gerbang Samudra Raksa (GSR) menjadi Rp 239 juta per tahun dari sebelumnya Rp 609 juta/tahun.
Lelang Gerbang Samudra Raksa (GSR) Kulon Progo dengan biaya sewa Rp 609 juta per tahun, durasi sewa lima tahun dan setiap tahun ada kenaikan biaya, sepi.
Kejelasan soal pengelolaan Gerbang Samudra Raksa (GSR) di Kulon Progo akan ditentukan Selasa (17/10). Akan dilelang lagi atau diserahkan ke pihak berkompeten?
Pengelolaan Gerbang Samudra Raksa (GSR) di Kulon Progo sudah dua kali dilelang. Namun hingga pendaftaran ditutup tidak ada yang berminat.
Gerbang Samudra Raksa dibangun Kementerian PUPR sebagai penanda pintu masuk wisatawan dari Yogyakarta International Airport (YIA) ke kawasan Candi Borobudur.
Gerbang Samudra Raksa pintu masuk wisatawan dari Yogyakarta International Airport (YIA) ke kawasan Borobudur dilelang sewa tapi tidak ada peminat.
"Biaya sewa GSR sebesar Rp 609 juta per tahun dengan perjanjian selama 5 tahun," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan Kulon Progo.