
APBN Tekor Rp 74,5 Triliun, Wamenkeu: Lebih Rendah dari 2019
"Defisit tahun ini Rp 74,5 triliun atau 0,44% dari PDB, lebih rendah dari tahun lalu yang akhir April 0,63% dari PDB atau Rp 100,3 triliun."
"Defisit tahun ini Rp 74,5 triliun atau 0,44% dari PDB, lebih rendah dari tahun lalu yang akhir April 0,63% dari PDB atau Rp 100,3 triliun."
Pemerintah memproyeksikan defisit atau tekor APBN tahun 2020 menjadi 6,27%. Angka itu setara Rp 1.028,5 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi defisit atau tekor APBN tahun 2020 menjadi 6,27% atau semakin melebar dari prediksi sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan defisit anggaran diusulkan sebesar 3,21-4,17% di tahun 2021.
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan memproyeksikan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020 bertambah Rp 12,2 triliun.
Banggar DPR RI merekomendasikan pemerintah bisa melebarkan defisit APBN tahun 2020 sampai 5% dari yang saat ini maksimal 3%.
Kemenkeu mengumumkan defisit anggaran APBN sebesar 0,37% atau setara 62,8 triliun.
"APBN di 2020 memang akan defisitnya meningkat, saat ini kita mengindikasikan defisit itu ada di dalam kisaran antara 2,2% hingga 2,5%," kata Sri Mulyani.
Lembaga analisis Fitch Solutions memprediksi defisit APBN 2020 Indonesia akan melebar antara 1,8-2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Kalau ekonomi turun, penerimaan pajak lemah, kita memang harus siapkan diri untuk tingkatkan defisit,"