
APBN 2020 Tekor Rp 956 T
"Defisit APBN Rp 956,3 triliun. Angka ini lebih baik dibanding yang ditulis di Perpres 72 Rp 82 triliun lebih kecil tadinya Rp 1.039 triliun," ujar Sri Mulyani.
"Defisit APBN Rp 956,3 triliun. Angka ini lebih baik dibanding yang ditulis di Perpres 72 Rp 82 triliun lebih kecil tadinya Rp 1.039 triliun," ujar Sri Mulyani.
"Bahwa kondisi yang kita hadapi penggunaan instrumen fiskal adalah merupakan keniscayaan, bahwa semua negara situasi nggak mudah,"
"Bulan November ini kita sudah mengalami keseimbangan primer defisit di Rp 582,7 triliun. Sedangkan total dari defisit adalah Rp 883,7 triliun," ujarnya.
"Kami meminta pemerintah tidak boleh lagi melebarkan defisit karena defisit kita sudah tinggi 5,7%."
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dengan capaian tersebut, maka APBN masih mengalami defisit Rp 764 triliun hingga Oktober 2020 ini.
Australia mengucurkan dana pinjaman sebesar AUD 1,5 miliar atau sekitar Rp 15,37 triliun (kurs Rp 10.320) kepada Indonesia.
Batas defisit pada APBN 2020 pun diubah, yang awalnya sebesar 5,07% menjadi 6,34% dari PDB.
Per September, defisit APBN mencapai Rp 682,1 triliun atau 4,16% dari produk domestik bruto (PDB).
Defisit APBN 2020 hingga September tercatat sebesar Rp 682,1 triliun. Angka ini mencapai 4,16% dari PDB.
"Indonesia itu sangat terkenal dalam sejarah sebagai negara yang pengelolaan APBN nya itu sangat-sangat disiplin mengenai defisit."