
Tambal Defisit APBN, Pemerintah Buka Opsi Tarik Utang Lebih Cepat
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) tidak menutup kemungkinan untuk menarik utang lebih awal.
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) tidak menutup kemungkinan untuk menarik utang lebih awal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan karena itu pemerintah berupaya untuk menyusun strategi agar defisit bisa ditambal.
Defisit APBN di Oktober 2021 mencapai Rp 548,9 triliun atau setara 3,29% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih lebih dari 3%.
Defisit APBN saat ini tercatat Rp 452 triliun atau 2,74% dari PDB.
Indef memperkirakan pemerintah membutuhkan pemasukan sekitar Rp 600-700 triliun, untuk menekan defisit APBN.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mengalami defisit sebesar Rp 336,9 triliun atau 2,04% terhadap PDB hingga akhir Juli.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan realisasi APBN untuk semester I-2021. Hasilnya masih defisit sebesar Rp 283,2 triliun.
Kementerian Keuangan mencatat defisit alias tekor APBN hingga semester I-2021 atau periode Januari-Juni mencapai Rp 283,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada 2021 akan lebih rendah.