
Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN Maksimal 3% Tahun Depan
Pemerintah menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) paling tinggi 3% pada 2023.
Pemerintah menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) paling tinggi 3% pada 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan defisit anggaran di tahun depan sebesar 2,61-2,90% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Pemerintah menargetkan defisit APBN 2023 berada di level 2,81% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan bahwa belanja negara pada APBN 2023 diproyeksikan mencapai Rp 2.818,1-2.979,3 triliun.
BKF memperkirakan defisit APBN di 2022 bisa lebih rendah dari target yang telah ditetapkan, yakni dari 4,85% menjadi hanya 4,3% terhadap PDB.
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) tidak menutup kemungkinan untuk menarik utang lebih awal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan karena itu pemerintah berupaya untuk menyusun strategi agar defisit bisa ditambal.
Defisit APBN di Oktober 2021 mencapai Rp 548,9 triliun atau setara 3,29% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih lebih dari 3%.
Defisit APBN saat ini tercatat Rp 452 triliun atau 2,74% dari PDB.