.webp)
Wakil Ketua DPRD Tapteng, Camelia Neneng, melaporkan calon Wali Kota Tapteng, Masinton Pasaribu ke Polrestabes Medan. Camelia melaporkan Masinton terkait dugaan kasus penganiayaan dan pelecehan seksual.
Camelia bercerita peristiwa ini terjadi di salah satu warung makan durian di Kota Medan. Mereka ke lokasi itu usai mengikuti acara partai.
Singkat cerita, saat hendak pulang, Camelia dan kawan-kawannya pamit dengan Masinton dan sejumlah pengurus PDIP yang ada di lokasi. Ketika pamit itu lah Masinton diduga menarik baju Camelia. "Baju saya langsung ditarik dengan kedua tangannya," kata Camelia di Medan, Senin (14/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Masinton itu membuat kancing baju yang dikenakan Camelia hampir terbuka seluruhnya. "Saya langsung syok, begitu saya duduk baju saya ditarik, saya ingat betul kancing itu melompat. Saya kebetulan pakai baju partai, tangan panjang, cuma saya lipat karena sudah selesai acara," ungkapnya.
Camelia mengaku hanya bisa diam ketika mendapatkan perlakuan seperti itu. Dia berusaha menutupi bajunya yang sudah dalam kondisi terbuka.
"Saya tiba-tiba dibegitukan, saya langsung diam, saya gabungkan baju saya begini (menunjukkan menutup baju), saya ambil tas saya, saya tutup," ujarnya.
Dia menyebut hanya tinggal kancing di bagian bawah yang tersisa saat itu. Meski sudah menarik bajunya, kata Camelia, Masinton saat itu masih terus marah kepadanya.
"Itu terbuka, tinggal kancing paling bawah, yang nempel di bawah. Itu saya langsung saya pegang. Dia (Masinton) terus masih ngomel. Saya sudah sampaikan, dia tarik baju saya dengan kedua tangannya, dengan kedua tangannya. Dengan sekuat tenaga. Mungkin Bapak (wartawan) sekalian lah bertanya sama Pak Masinton, sekuat apa dia menarik baju saya," ungkapnya.
Camelia menyebut, Masinton saat itu bertanya alasan Camelia tidak mendukungnya di Pilkada Tapteng 2024. Akibat ditarik Masinton itu, hampir seluruh kancing baju Camelia terlepas hingga membuatnya syok.
Usai peristiwa itu, Camelia menyebut diajak oleh temannya untuk meninggalkan lokasi. Begitu sampai di mobil, dia menangis dan memutuskan membuat laporan terkait peristiwa ini.
"Teman saya Ibu Memori ngajak saya pulang, saya masih sempat lagi salam dia pulang, saya permisi, saya ke mobil, saya nangis," jelasnya.
Usai peristiwa itu, Camelia melapor ke Polrestabes Medan. Bersama personel dari Polrestabes, Camelia kembali datang ke lokasi tempat bajunya ditarik Masinton. "Saat itu sudah terdengar azan Subuh," sebutnya.
Polisi Diminta Segera Tuntaskan Laporan Camelia. Baca Halaman Berikutnya...
"Harapan kami, kami sebagai kuasa hukum, tentunya penyelidikan dan penyidikan yang benar. Penuntasan kasus yang benar," katanya di tempat yang sama.
Ferdinand menyebut kasus ini hanya melibatkan Camelia dan Masinton. Oleh karena itu, Ferdinand meminta agar persoalan ini tidak dikaitkan dengan hal lain.
"Oleh sebab itu kami menyatakan ini hubungan dua individu subjek hukum yang diatur oleh hukum positif Indonesia. Yang mengedepankan keadilan tanpa intervensi siapapun," sambungnya.
Ferdinan kemudian menyayangkan adanya pihak yang menyebut peristiwa ini sebagai berita bohong alias hoaks. "Suatu usaha untuk mengkerdilkan fakta yang sebenarnya terjadi," jelasnya.
Polisi Terima Laporan
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba menyebut pihaknya sudah menerima laporan itu. Laporan dilayangkan Camelia pada Senin (7/10) dini hari.
"Laporan sudah kita terima Senin dini hari. Kalau sejauh ini laporan itu dugaan terkait penganiayaan dan dugaan ada pelecehan seksual," kata Jama, Rabu (9/10).
Polisi menyebut ada luka lebam yang dialami Camelia Neneng yang bajunya diduga ditarik oleh calon Bupati Tapteng Masinton Pasaribu. Luka lebam itu berada di dada Camelia.
"Berawal ada lebam, sudah diambil visum, kayak merah di dada," kata Kompol Jama Kita Purba, Kamis (10/10)
Simak Video "Video: Polisi Amankan CCTV TKP Dugaan Masinton Aniaya Waket DPRD Tapteng "
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)
