Round Up

Rawannya Kriminalitas di Wilayah Medan Sunggal

Tim detikSumut - detikSumut
Jumat, 21 Jun 2024 08:30 WIB
Foto: Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi. (Dok. Polda Sumut)
Medan -

Angka kriminalitas di wilayah Kecamatan Medan Sunggal mendapat perhatian khusus dari Kapolda Sumatera Utara, Irjen Agung Setya Imam. Agung menyebut Sunggal menjadi daerah paling rawan di Kota Medan.

Mulanya mantan Kapolda Riau itu mengungkapkan tingginya laporan masyarakat di Polsek SUnggal yang jumlahnya mencapai 30 per hari.

"Polsek Sunggal itu adalah polsek wilayah paling rawan di Kota Medan dari jumlah kejadian yang dilaporkan kepada kami," ujar Irjen Agung saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Kamis (20/6/2024).

Menurut dia jumlah laporan di Polsek Sunggal lebih banyak dari Polda Jambi. "Itu bisa sehari antara 20-30 laporan, yang mana kita ketahui itu lebih tinggi dari pada laporan seluruh Polda Jambi. Polda Jambi sehari 18, 16 laporan," katanya.

Agung mengatakan ada dua kemungkinan tingginya laporan itu. Pertama, karena memang tingginya keinginan masyarakat untuk mendapatkan keadilan, sehingga melaporkan apa saja yang terjadi. Kedua, karena tingginya kasus di wilayah tersebut, sehingga perlu menjadi prioritas pihaknya.

"Artinya ada dua hal yang bisa kita lihat, apakah kemudian keinginan masyarakat untuk mendapatkan keadilan sangat tinggi, sehingga apapun yang terjadi dia laporkan. Atau benar-benar bahwa Polsek Sunggal itu perlu kita prioritaskan untuk kita ambil langkah apa," ujarnya.

Untuk menekan tingginya angka kriminalitas di wilayah Medan Sunggal, Irjen Agung melakukan beberapa upaya. Salah satunya dengan menambah jumlah personel pengamanan.

Dia berharap dengan bertambahnya jumlah personel pengamanan, angka kejahatan di wilayah Sunggal menurun.

"Angka ini terus kita kelola untuk kita turunkan dari waktu ke waktu. Kalau kami harus turunkan setiap hari setidaknya 60-80 petugas keamanan tambahan untuk menangani Polsek Sunggal agar kemudian angka kejahatan jalanannya bisa kita kendalikan dan kemudian Kamtibmas bisa kita kelola," sambung Agung.

Dalam kesempatan itu Irjen Agung menjelaskan bahwa narkoba menjadi salah satu penyebab terjadinya kriminalitas di Sumut. Agung menjelaskan dari penangkapan pelaku begal yang dilakukan oleh pihaknya, 65 persen merupakan pengguna narkoba. Selain itu, sopir pada kecelakaan yang menyebabkan lebih dari lima orang tewas, 80 persen di antaranya mengonsumsi narkoba.

"Jadi, narkoba ada di mana-mana, ada di sopir, penjahat dan ini menjadi problem yang harus kita kelola. Menurut saya, kalau saya kendalikan narkoba dengan baik, maka angka kejahatan menurun," ujarnya.

Persoalan hukum yang terjadi, kata dia, harus bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.

"Kita juga kadang sering lihat hukum tidak memberikan manfaat apa-apa. Kemanfaatan juga harus bisa dilaksanakan," katanya.

Agung mencontohkan soal warga yang melaporkan kasus pencurian ayam. Untuk sampai pada proses pengadilan, kata Agung, warga harus mengeluarkan biaya lebih banyak, melebihi harga ayamnya yang dicuri.

"Dilaporkan kasus pencurian ayam, itu nanti sampai di pengadilan itu kambingnya hilang, kerbau hilang, bahkan nanti sampai putusan di Mahkamah Agung karena kasasi dan seterusnya, kandangnya juga hilang. Lalu apa yang bisa kita dapatkan manfaat hukum ini?," sebutnya.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya...



Simak Video "Video: Aksi Pria Ngelem di Depan Polda Sumut Demi Konten"

(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork