Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) ingin menjadi prajurit TNI sudah sejak lama. Demi mewujudkannya, keluarga memilih jalan pintas. Membayar orang dalam (ordal) yang berujung membuat nyawa Iwan melayang.
Suasana duka masih menyelimuti keluarga Iwan yang tinggal di Desa Lahusa Idanotae, Kabupaten Nias Selatan. Mereka sangat terpukul sejak Kamis (28/3/2024), mendapat kabar dari Denpom Lanal Nias bahwa Serda Adan Aryan Marsal (22) mengaku telah membunuh Iwan.
"Yang sakitnya, dia (Serda Adan) sudah kami anggap anak angkat tapi tega sekali membunuh si Iwan," kata Yanikasi Telaumbanua, adik kandung ayah Iwan, kepada detikSumut, Selasa (2/4).
Peristiwa tragis ini beranjak dari tahun 2022. Kala itu, TNI Angkatan Laut (AL) membuka rekruitmen prajurit melalui seleksi calon siswa (casis) Bintara gelombang II di Lantal Nias mulai 11 Juli sampai 11 Agustus.
Antonius Paikan Telaumbanua, sebagai abang kandung Iwan, pun berinisiatif menghubungi Serda Adan yang dikenalnya saat berada di Kota Gunungsitoli.
Paikan meminta tolong agar Serda Adan membantu adiknya. Serda Adan yang menjabat sebagai Baur Hartib di Denpom Lanal Nias saat itu menyambut baik permintaan Paikan. Namun tidak dengan cuma-cuma. Serda Adan meminta uang imbalan Rp 200 juta.
Kedua belah pihak bersepakat. Sebetulnya biaya itu terbilang cukup besar bagi orang tua Iwan yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Namun demi kesuksesan anaknya, orang tua Iwan nekat menjual harta berupa tanah dan mobil.
"Bahkan itu ibunya punya penyakit sinusitis. Sempat kemarin mau berobat ke Medan. Tapi demi biaya anaknya ini, ditundanya lah dulu. Lebih penting mimpi anaknya," ungkap Yanikasi.
Kemudian, pembayaran dilakukan secara bertahap ke Serda Adan. Iwan pun menjalani tes tersebut. Sayangnya, anak ketiga dari delapan bersaudara ini gagal.
Serda Adan mulai panik. Sebab, dalam perjanjian dengan keluarga Iwan, uang itu akan dibalikkan jika Iwan tidak lolos.
"Pengakuannya (Serda Adan), uang itu sudah dipakainya untuk main judi online. Jadi dia tidak bisa mengembalikan uangnya. Mungkin takut lah dia nanti dilaporkan," ujar Komandan Denpom Lanal Nias, Mayor Laut (PM) Afrizal kepada detikSumut, Selasa (2/4).
Serda Adan pun mulai berpikir bagaimana menipu keluarga Iwan. Ia mengajukan cuti mulai 16-25 Desember 2022.
Lalu, pria kelahiran Kota Baturaja, Provinsi Sumatera Selatan, ini mendatangi rumah Iwan pada 16 Desember 2022. Dirangkainya cerita bahwa Iwan masih punya peluang masuk TNI AL melalui pamannya yang bertugas di Lantamal II Padang.
Niat jahat Serda Adan pun tertutupi oleh keinginan besar keluarga melihat Iwan jadi tentara. Keluarga Iwan terkelabui lagi.
Serda Adan dan Iwan diberangkatkan ke Kota Padang melalui Pelabuhan Gunungsitoli. Sesampainya di Padang, Serda Adan langsung mengajak Iwan menginap di rumah pamannya.
"Beberapa hari di sana, keluarga Iwan terus mendesak apakah Serda Adan bisa meluluskan Iwan atau tidak," sebut Afrizal.
Tak kehabisan akal untuk berbohong, Serda Adan membuat baju dinas TNI dan memberikannya ke Iwan agar dipakai. Lalu, Serda Adan memfoto Iwan mengenakan baju dinas itu dan mengirimkan gambarnya ke keluarga Iwan pada 22 Desember 2022.
Malamnya, sekitar pukul 23.00 WIB, Iwan diberi kesempatan pula menghubungi paman dan kakeknya melalui video call. Iwan bilang besok subuh akan pergi ke Tanjung Uban, Kepulauan Riau, untuk mengikuti pendidikan. Oleh karena itu, handphonenya akan disita dan tidak dapat dihubungi lagi dalam jangka waktu tertentu.
Keesokan harinya, nyatanya Iwan tak kunjung dibawa ke Tanjung Uban. Serda Adan mulai mencari cara bagaimana mengkondisikan Iwan agar kebohongannya tidak terbongkar.
Serda Adan diduga mulai berniat membunuh Iwan. Akan tetapi ia tidak bisa melakukan hal itu sendirian.
Ia pun mengajak Alfin dan anak pamannya atau sepupunya berinisial T bertemu untuk membicarakan rencananya itu. Serda Adan menjanjikan imbalan ke masing-masing orang Rp 20-25 juta dengan uang muka Rp 2 juta. Alfin tergiur dengan tawaran itu sedangkan T menolak.
Pada 24 Desember 2022, Serda Adan mulai beraksi. Ia mengajak Iwan pergi dari rumah pamannya. Alasannya ingin membawa Iwan ke Lantamal II Padang. Keduanya pun pergi siang hari dengan mobil yang sudah disewa.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video "Kronologi Serda Adan-Alvin Bunuh Iwan Sutrisman Eks Casis Bintara"
(mjy/mjy)