.webp)
Seorang pria berinisial RS (53) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) diamankan dan ditahan lantaran diduga memperkosa keponakannya yang masih di bawah umur. Setelah ditahan, RS malah membakar ruang tahanan.
"Itu kejadiannya, berawal dari kita mengamankan pelaku pemerkosaan kebetulan korbannya itu adalah keponakannya dia, sendiri yang usianya di bawah umur," ujar Kapolres Bulukumba AKBP Supriyanto, Sabtu (19/8) melansir detikSulsel.
Kasat Tahti Polres Bulukumba Iptu Andi Suhaoping lalu menjelaskan bahwa RS diamankan pada Kamis (17/80 malam atas dugaan kasus pemerkosaan. RS kemudian dititipkan oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bulukumba ke Polsek Gantarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (RS) tahanan pemerkosaan yang ditahan pada Kamis malam. Jam 1 malam kita masukkan di sel, dan Jumat subuh dia coba bakar sel," sebut Iptu Andi Suhaoping, Sabtu (19/8).
Suhaoping menuturkan, dalam aksinya RS merusak ruang tahanan. Dia merusak bak air kamar mandi dan pintu kamar mandi sel. Selain itu juga membakar lantai tidur tahanan yang di atasnya dilapisi tripleks pada hari Jumat (18/8) sekitar pukul 06.25 Wita.
Personel yang berjaga saat itu berusaha menenangkan pelaku yang masih terkunci di dalam sel. Akan tetapi pelaku berusaha melakukan perlawanan dengan menggunakan kusen pintu kamar mandi dan melempar menggunakan batu merah dari bak mandi yang telah dirusak dan dibongkar.
"Pelaku sudah dibawa ke RS Dadi Makassar kemarin. Pelaku akan dilakukan pemeriksaan apakah depresi atau terindikasi mengalami gangguan kejiwaan," jelasnya.
Kemudian, pelaku membakar tumpukan kayu yang mudah terbakar dengan korek. Suhaoping mengaku pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut di mana pelaku mendapatkan korek tersebut.
"Ketika dia masuk sel disembunyikan koreknya, padahal kita sudah geledah semua kanton celananya. Dan kami tidak tahu disimpan di mana itu korek sehingga bisa lolos," jelasnya.
"Kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut, bagaimana hal itu bisa terjadi. Nanti setelah keadaan pelaku membaik akan diinterogasi," sambung Suhaoping.
(dhm/dhm)
