.webp)
Tim Forensik dari RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang telah menuntaskan autopsi ulang jasad AM (17), santri di Ponpes Gontor yang tewas diduga dianiaya. Polisi menyebut berdasarkan hasil autopsi ditemukan luka bekas memar di tubuh anak Soimah.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono menyebut luka memar di tubuh AM berasak dari benda tumpul.
"Untuk hasil sementara, salah satunya adanya ditemukan memar, bekas benda tumpul di sekitar dada dan organ dalam," ujarnya dilansir detikJatim, Jumat (9/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil sementara, ada memar di dada akibat benda tumpul," sambungnya.
Kata Catur hasil pemeriksaan dari autopsi masih di bawah oleh Biddokes Polda Sumsel. Sedangkan hasil akhir untuk penyebab kematian korban, akan disampaikan oleh saksi ahli.
"Nanti untuk kalau penyebab atau cerita pendarahan, saksi ahli yang menjelaskan karena itu masuk materi penyelidikan," papar Catur.
Sebelumnya diberitakan, Dokter forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, AKBP dr Mansuri mengatakan dirinya tidak berhak menjelaskan hasil autopsi jasad AM.
"Untuk hasilnya kita udah serahkan ke penyidik nanti mungkin dari penyidik yang akan menyampaikannya," ujarnya, Kamis (8/9/2022).
Namun, dia mengaku ada kendala karena jasad AM telah dikubur 15 hari dan dalam keadaan membusuk.
"Iya kita terkendala saat proses ekshumasi. Tapi Alhamdulillah prosesnya telah selesai, prosesnya dimulai dari pukul 09.30 WIB dan selesai pada pukul sampai 11.30 WIB," jelasnya.
"Kendalanya karena jenazahnya ini sudah dikubur selama 15 hari, sudah mengalami proses pembusukan," lanjutnya.
Sekadar mengingatkan kasus ini viral setelah Soimah, wanita asal Palembang menceritakan peristiwa yang menimpa anaknya AM kepada pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Kepada Hotman, Soimah mengaku anaknya tewas di Ponpes Gontor akibat dianiaya.
(astj/astj)
