Anak Soimah Dianiaya hingga Tewas di Gontor karena Salah Paham

Berita Jatim

Anak Soimah Dianiaya hingga Tewas di Gontor karena Salah Paham

Tim detikJatim - detikSumut
Rabu, 07 Sep 2022 11:47 WIB
Soimah (jilbab biru) didampingi pengacaranya.
Soimah (berjilbab biru) bersama kuasa hukumnya saat menjelaskan tentang kematian anaknya di Ponpes Gontor. (Prima Syahbana/detikSumut
Medan -

AM (17), seorang santri di Pondok Modern Gontor Darussalam (PMGD) asal Palembang, Sumatera Selatan, tewas diduga dianiaya oleh rekannya sesama santri. Polisi menyebut AM dianiaya karena persoalan salah paham.

"Karena ada salah paham, kekurangan alat Pramuka," ujar Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo dilansir detikJatim, Rabu (7/9/2022).

Tempat Pramuka yang ada di dalam Gontor, kata dia, menjadi salah satu tempat olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun dia enggan mengatakan lebih detail terkait salah paham tersebut dan soal alat Pramuka apa yang kurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk motif lebih lengkapnya nanti," kata Catur.

Peristiwa kematian AM pertama kali terungkap saat Soimah, ibu almarhum AM, mengadu ke Hotman Paris Hutapea di Palembang, Sumatera Selatan.

ADVERTISEMENT

Soimah meminta Hotman membantunya mengungkap kematian anaknya, seorang santri di Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur.

"Anak saya meninggal di Pesantren Gontor 1, Pak, yang di Jawa Timur," ujar Soimah sambil menangis duduk di samping Hotman Paris di Palembang, Minggu (4/9/2022)

Dijelaskan Soimah, anaknya bernama AM (17) itu meninggal dunia pada 22 Agustus 2022, pukul 06. 45 WIB. Dan dia baru mendapat kabar 3 jam setelahnya, tepatnya pada pukul 10.00 WIB.

"Meninggalnya itu 22 Agustus kemarin, meninggal pukul 06.45, tapi kami baru dikabari pukul 10.00 WIB. Awalnya mereka mau bicara sama ayahnya," katanya.

Soimah menduga putranya itu tewas karena dianiaya. Dia berharap kasus kematian anaknya diusut tuntas. Dia pun menjelaskan alasan belum berani melaporkan ke polisi karena kasus ini bersangkutan dengan lembaga besar.

"Meninggalnya karena dianiaya, saya belum berani melapor karena urusannya kan dengan lembaga besar. Jadi saya mohon Bapak bantu kami," ungkap Soimah sambil terus menangis.

Hotman Paris kemudian menanggapi duka yang dialami Soimah itu, dia pun mengunggah video di akun Instagramnya meminta Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta segera mengusut kematian anak Soimah yang diduga karena dianiaya.

"Halo, Pak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu yang datang ke saya, bertemu Hotman di Palembang, katanya anaknya meninggal di Gontor 1, diduga tindak kekerasan," kata Hotman sembari merekam video.

"Mohon Pak Kapolda menyelidiki soal meninggalnya anak Bu Soimah ini, diduga ada penganiayaan," sambungnya Hotman.




(astj/astj)


Hide Ads