Tari Maena merupakan tari tradisional yang berasal dari Pulau Nias. Biasanya tarian ini ditampilkan dalam acara pernikahan untuk menyambut tamu dan juga kegiatan-kegiatan lainnya.
Tari Maena adalah sebuah tarian tradisional yang telah diwariskan oleh leluhur masyarakat Nias dari generasi ke generasi. Penasaran dengan bagaimana sejarah dari Tari Maena? Berikut penjelasannya, simak sampai akhir!
Sejarah Tari Maena
Dilansir dari sebuah jurnal yang berjudul "Deskripsi Tarian Maena sebagai Identitas Suku Nias" yang ditulis oleh Sonny Eli Zaluchu, Tari Maena merupakan salah satu warisan budaya suku Nias yang tumbuh dan berkembang di pulau Nias di pesisir barat Sumatera Utara.
Berdasarkan penelitian antropolog Phil J. Garang, asal usul orang Nias dapat ditelusuri dari migrasi sekelompok orang dari Vietnam dan Thailand. Temuan Balai Arkeologi Medan menunjukkan bahwa manusia purba telah menghuni gua "Togi Ndrawa" di Nias sejak 12.000 tahun yang lalu. Tari Maena umumnya dipertunjukkan dalam acara-acara besar seperti pernikahan, pesta bangsawan (owasa), serta upacara penghormatan tamu.
Pola Tarian Maena
Masih berdasarkan sumber yang sama, Tari Maena adalah kombinasi antara gerakan dan lagu yang dipimpin oleh seorang Sanotoi Maena (pemimpin lagu). Pemimpin menyanyikan bait syair yang ditimpali oleh peserta sambil melakukan gerakan sederhana seperti hentakan kaki dan ayunan tangan.
Gerakan utama meliputi tΓΆlu sagi (gerakan segitiga) dan ΓΆfa sagi (gerakan segi empat), dengan peserta berputar berlawanan arah jarum jam. Teriakan hΓΆli sering muncul untuk memberi semangat dan menunjukkan kekompakan. Syair yang dilagukan berisi pesan moral, edukasi, kritik sosial, atau ekspresi sukacita.
Properti Tari Maena
Dilansir dari skripsi yang berjudul "Tari Tradisi Maena dalam Kehidupan Masyarakat Asli Nias di Kampung Nias Perawang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Provinsi Riau" karya Rindi Yusri, Tari Maena tidak memiliki ragam gerak. Gerakan dari tarian ini didominasi oleh perpaduan gerak tangan dan gerak kaki sehingga pada Tari Maena ini tidak menggunakan properti untuk menari.
Keunikan Tari Maena
Berdasarkan sumber sebelumnya, ada beberapa keunikan yang dimiliki oleh Tari Maena. Pertama, Tari Maena biasanya diawali dengan pantun yang dibawakan oleh satu atau dua orang yang lancar berbahasa Nias yaitu Sanuto Maena (tetua adat atau sesepuh suku).
Selanjutnya, ada kostum yang digunakan oleh penarinya. Para penari biasanya mengenakan pakaian adat Nias saat tampil di acara pernikahan. Namun, pada acara hiburan mereka dapat memakai kostum bebas asalkan tetap sopan. Tari Maena adalah tarian suka cita sehingga penonton yang tidak memakai pakaian adat pun bisa ikut serta untuk menari bersama.
Demikianlah penjelasan mengenai Tari Maena yang meliputi sejarah hingga keunikannya. Semoga bermanfaat ya, detikers.
Artikel ini ditulis Siti Alya Zikriena Poetri, peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nkm/nkm)