Mengenal Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau dalam Suku Karo

Mengenal Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau dalam Suku Karo

Evelyn Shinta Situmorang - detikSumut
Senin, 06 Nov 2023 08:00 WIB
Ilustrasi budaya Karo
Foto: Ilustrasi budaya Karo (Dok. Pemkan Karo)
Karo -

Setiap suku memiliki ragam kesenian, seperti dalam sastra lisan yang dapat ditemukan dalam setiap upacara adat. Sastra lisan merupakan kesusastraan yang mencakup ekspresi suatu kebudayaan yang disebarkan dan diturun-temurunkan atau dari mulut ke mulut.

Sastra lisan yang dimiliki suku Karo adalah didongdoah, yang berupa nyanyian atau syair tradisional Karo. Didongdoah dinyanyikan dengan dendangan yang tidak dihafal tetapi sesuai dengan isi dan suasana hati yang menyanyikan.

Didongdoah terbagi menjadi beberapa jenis yaitu didongdoah ngembah anak kulau, didongdoah kalak si mate, dan didongdoah bibi si rembah kulau dengan makna dan fungsinya masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artikel ini akan menjelaskan secara khusus didongdoah bibi si rembah kulau dalam suku Karo yang menyiratkan pesan kehidupan pernikahan.

Isi dan Makna Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau

Dilansir dari Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, didongdoah bibi si rembah kulau merupakan syair tradisional Karo yang dinyanyikan pada pesta pernikahan adat Karo. Syair tersebut dibawakan oleh saudara perempuan dari ayah mempelai wanita untuk memberi doa dan nasehat kepada pasangan mempelai.

ADVERTISEMENT

Berikut salah satu penggalan contoh syair didongdoah bibi si rembah kulau.

"ibas erjabu bana ras impal ndu tarigan merga na"

(dalam pernikahanmu dengan merga tarigan)

"kudoah didoangken ke kena ku kelengi kel pepagi jabu ndu sehatsehat kel kena jumpa mata wari ras bulan"

(sayanggilah rumah tanggamu, sehat-sehat selalu dan dapat anak laki-laki dan perempuan)

"sangap ncari seh sura-sura ndu kena duana nakku"

(semoga dapat rejeki yang berlimpah dan tercapai Impian kalian berdua)

Dilihat dari isinya, didongdoah bibi si rembah kulau menyampaikan pesan, ajaran, dan doa yang disampaikan kepada mempelai wanita untuk kehidupan berumah tangga, seperti kelengi kel pepagi jabu (sayangi rumah tangga), sangap ncari (murah rejeki), serta jumpa mata wari ras bulan (mendapatkan anak laki-laki dan perempuan).

Fungsi Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau

Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau memiliki fungsi yang sangat penting dalam upacara pernikahan adat Karo. Fungsi-fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Memberikan nasihat dan arahan

Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau berfungsi sebagai sarana untuk memberikan nasihat dan arahan kepada mempelai wanita dalam menjalani kehidupan pernikahan. Melalui lagu-lagu yang dinyanyikan oleh bibi si rembah kulau, berbagai nasihat tentang kehidupan pernikahan disampaikan dengan indah dan penuh makna.

Nasihat-nasihat ini mencakup pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga, saling menghormati antara suami dan istri, serta nilai-nilai moral dan agama yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berumah tangga.

2. Mempererat hubungan keluarga

Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat hubungan antara keluarga mempelai wanita dan keluarga mempelai pria. Melalui lagu-lagu Didongdoah, hubungan emosional dan sosial antara kedua keluarga diperkuat, sehingga tercipta ikatan yang lebih erat antara mereka.

3. Melestarikan budaya daerah

Didongdoah Bibi Si Rembah Kulau memiliki nilai budaya yang sangat penting bagi masyarakat suku Karo. Dengan mempertahankan dan melanjutkan tradisi Didongdoah, suku Karo dapat menjaga identitas budaya mereka dan mewariskannya kepada generasi mendatang.

Nah detikers, didongdoah bibi si rembah kulau adalah salah satu warisan budaya suku Karo yang kaya akan nilai-nilai adat, tradisi, dan kearifan lokal. Dengan mengenal didongdoah bibi si rembah kulau, detikers dapat turut melestarikan tradisi ini. Mejuah-juah!

Artikel ini ditulis Evelyn Shinta Situmorang, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(afb/afb)


Hide Ads