Petani Tebu Sumringah Harga Gula Naik

Buruh tebang memanen tebu di Beran, Ngawi, Jawa Timur, Senin (18/7/2023). Kementerian Pertanian mencatat produksi tebu di Jawa Timur tertinggi nasional yang mencapai 17.362.620 ton pada tahun 2022, produksi gula sebanyak 1.192.034 ton atau 49,55 persen dari produksi gula di Indonesia, sementara produktivitas lahan tebu petani tercatat mencapai 5,46 ton per hektar. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa. — Ilustrasi petani tebu. (Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Medan -

Petani tebu di Sumatera Utara (Sumut) sumringah karena harga gula di pasaran mulai naik. Harga gula di Medan saat ini dipatok Rp 14.500 hingga Rp 15.000 per kg.

"Gula sudah Rp 15.000 per kg. Naiknya ini sudah lama, sebulan," kata pedagang sembako di Pasar Raya MMTC Medan, Winda kepada detikSumut, Kamis (10/8/2023).

Seperti diketahui, pemerintah menaikkan Harga Acuan Penjualan (HAP) gula terbaru sebesar Rp 12.500 di tingkat produsen dan Rp 14.500 di tingkat konsumen. Ada masing-masing kenaikan Rp 1.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPW Petebu Sumut Ridwan Husny turut senang dengan adanya kenaikan harga ini. Ia menyebut harga ini yang sudah ditunggu-tunggu oleh para petani.

"Kita menyambut senang ya karena pasti akan meningkatkan taraf hidup petani, tapi mungkin di satu sisi masyarakat yang agak keberatan ya," kata Ridwan.

Lanjutnya, kenaikan HAP ini juga akan membuat para petani mulai kembali bergairah untuk bertanam tebu.

"Bisa jadi mereka kembali bergairah karena kan pemerintah sudah mengeluarkan Perpres Percepatan Swasembada Gula 2025, mungkin dengan adanya ini menaikkan produktivitas petani, karena pabrik gula kan juga menghitung ke kita dengan harga rendemen di atas 6 persen," jelasnya.

Adapun saat ini HPP tebu di tingkat petani dipatok seharga Rp 6.000-Rp 8.000 per kg. Ridwan menyebutkan harga ketetapan ini sudah cukup baik di tingkat petani.