Mau Umrah tapi Masih Punya Utang, Mana Harus Didahulukan?

Mau Umrah tapi Masih Punya Utang, Mana Harus Didahulukan?

Devi Setya - detikSumut
Selasa, 08 Jul 2025 12:45 WIB
The photo depicts the spiritual activities of the Hajj and Umrah pilgrims in the holy land of Mecca. Muslims perform worship and pray in front of the Kaaba.
Foto: Getty Images/Web Hakimi
Jakarta -

Dalam keseharian, umat Islam kerap menghadapi dilema antara membayar utang lebih dulu atau menunaikan ibadah umroh terlebih dahulu. Pertanyaan ini menjadi penting, khususnya bagi mereka yang memiliki niat kuat beribadah namun masih memiliki kondisi keuangan yang belum stabil.

Dalam ajaran Islam, ibadah perlu dijalankan dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab. Karena itu, memahami urutan prioritas dalam beribadah sangat penting agar tidak salah langkah menurut syariat.

Perintah Umroh dalam Islam

Perintah mengenai umroh terdapat dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 158:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

۞ إِنَّ ٱلصَّفَا وَٱلْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ ٱللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ ٱلْبَيْتَ أَوِ ٱعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ ٱللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

"Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui."

ADVERTISEMENT

Selain itu, hadits Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan:

الْعُمْرَةُ وَاجِبَةٌ كَوُجُوبِ الْحَجِّ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً

"Umroh hukumnya wajib, seperti wajibnya haji, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana." (HR Anas bin Malik)

Namun, baik haji maupun umroh tidak diwajibkan bagi mereka yang belum mampu secara finansial. Ini ditegaskan pula dalam Al-Qur'an surat Ali 'Imran ayat 97:

فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Dilansir detikHikmah dari buku Haji dan Umrah: Sebuah Perjalanan Spiritual dari Niat hingga Tawaf Wada karya Nadia Kharisma Afri, dijelaskan bahwa jika seseorang belum memiliki kecukupan finansial, maka ibadah haji dan umroh belum menjadi kewajiban. Maka, jika masih memiliki tanggungan seperti utang, menabung untuk umroh sebaiknya tidak dijadikan prioritas.

Utang Adalah Amanah yang Harus Ditunaikan

Islam sangat menekankan pentingnya menyelesaikan utang. Dalam berbagai hadits, Rasulullah SAW bahkan menyebut bahwa ruh seseorang bisa tertahan jika masih memiliki utang yang belum dibayar.

Dalam ceramah Buya Yahya di kanal YouTube Al Bahjah TV, yang dikutip dalam video berjudul "Umroh atau Melunasi Hutang KPR Dulu? Jangan Sampai Salah Pilih ya!", beliau menegaskan bahwa seseorang yang memiliki utang jatuh tempo tidak boleh menunaikan ibadah haji atau umroh terlebih dahulu.

Alasannya, karena utang merupakan hak orang lain, yang tidak boleh diabaikan atau ditunda tanpa izin, terlebih jika uang yang dimiliki malah digunakan untuk ibadah yang sifatnya sunnah seperti umroh, atau bahkan haji jika belum menjadi kewajiban.

Jangan Paksakan Umroh dengan Berutang

Kini, banyak penawaran umroh dengan sistem "berangkat dulu, bayar belakangan". Meskipun terlihat menggiurkan, konsep ini harus dikaji kembali secara syar'i.

Buya Yahya mengingatkan bahwa jika seseorang belum memiliki dana cukup dan masih memiliki tanggungan utang lain, berutang demi umroh bukanlah pilihan yang bijak. Dalam Islam, kewajiban harus lebih diutamakan dibandingkan hak. Dan utang merupakan salah satu kewajiban yang utama.

"Ibadah harus dilakukan dengan ketulusan dan tanggung jawab, bukan dengan membebani diri," tegas Buya Yahya.

Islam bukan sekadar mengatur tata cara ibadah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai akhlak dan tanggung jawab sosial. Jangan sampai semangat menjalankan ibadah sunnah seperti umroh membuat kita lalai terhadap amanah kepada sesama manusia.

Artikel ini telah terbit di detikHikmah dengan judul: Bayar Utang Dulu atau Umroh Dulu? Ini Penjelasan Ulama




(nkm/nkm)


Hide Ads