Kondisi Harimau Sumatera bernama Anggi di Medan Zoo cukup memprihatinkan. Anggi terkulai lemah di kandang berukuran sekitar 3x3 meter dan sesekali berdiri, berkeliling kandang sambil mengaum lemah, tak berdaya.
Tubuh loreng Anggi terlihat kurus dengan mata cekungnya. Ia bahkan lebih banyak tertidur sambil sesekali mencari posisi yang nyaman.
Anggi, Harimau Sumatera ini sudah berusia 23 tahun. Ia diketahui divonis memiliki penyakit ginjal kronis. "Anggi ginjalnya udah Chronic Kidney Diseass (CKD). Jadi dia itu penyakit ginjal yang kronis bukan akut ya. Akumulasi dari masa lalu dan gak bisa kita tracing. Jadi kalaupun solusi itu cuci darah," ungkap Dokter Hewan Medan Zoo Agung Muhammad Syah, Jumat (15/11/2024).
Agung menyebutkan bahwa kondisi kesehatan Anggi saat ini sudah dalam kondisi dubius (meragukan). Pihak Medan Zoo kini terus memantau kondisi Anggi mulai dari observasi hingga evaluasi pakan.
"Anggi pada bulan 11 tahun 2023 lalu itu kita vonis dubius (meragukan) dia bisa 50% mati dan 50% selamat. Dia selamat dengan catatan perbaiki pola perawatan. Sudah setahun ini Anggi masih bertahan. Cuma kita was-was, kita evaluasi pakan, kita observasi setiap hari," ungkapnya.
"Kita tidak tahu apakah dia bertahan sampai besok, lusa, bulan depan, kita tidak tahu. Tapi ketika Anggi nanti mati, beban moral kita udah tersalurkan dengan merawatnya dengan baik," lanjutnya.
Agung menjelaskan bahwa tubuh kurus Anggi bukan karena kekurangan pakan, namun kondisi fisiologis tubuhnya yang membuat kemampuan mencerna makannya yang menurun.
"Kalau kita lihat Anggi kurus, dia kurus bukan karena faktor pakan tapi memang fisiologis tubuhya yang sudah berkurang kerja sama seperti orang tua. Syukurnya Anggi masih selera makan. Selagi Anggi masih mau makan kasih saja," jelasnya.
Berbagai perawatan juga pernah diberikan kepada Anggi. Namun, kondisi tubuh Anggi yang lemah akan berisiko terhadap reaksi tubuhnya.
"Untuk treatment sulit untuk kita lakukan karena yang bermasalah itu hati dan ginjal. Kita kasih antibiotik atau radang, kita takut dia tidak sanggup menerima. Anggi ini sudah mengharuskan cuci darah," kata Agung.
"Tapi kalaupun kita mau cuci darah untuk Anggi, harimau mana yang mau kita ambil, seberapa lama kita harus seleksi darahnya yang cocok sama anggi. Berapa biaya segala macam, kecuali kita berkolaborasi dengan negara kita siap," sambungnya.
Faktor Usia
Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Dirut PUD) Pembangunan Ardian Surbakti mengakui kondisi Anggi cukup memprihatinkan. Ia menyebut kondisi tersebut lantaran faktor usia.
"Kondisinya secara medis memang kurang baik dari pengelihatan, penciuman, ginjal dan organ dalam karena memang ada yang bermasalah. Nah, namun itu disebabkan karena faktor usia karena Anggi ini estimasi berumur 23 atau 24 tahun," kata Ardian.
"Untuk harimau di umur segitu kita katakan cukup tua ya karena memang menurut keterangan dokter dan ahli, umur harimau itu di Lembaga Konservasi, itu memang maksimal biasanya 25 tahun. Kita bisa bayangkan umur Anggi hampir 24 tahun jadi memang kondisinya sudah tua," sambungnya.
Ardian mengklaim jika Medan Zoo telah melakukan perawatan maksimal untuk Anggi mulai dari makanan hingga suplemen. Namun, tubuh Anggi yang sudah renta membuat reaksi di tubuhnya tidak bisa maksimal.
"Kita dari manajemen Medan Zoo sudah lakukan cukup banyak perawatan atau perlakuan khusus untuk Anggi baik dari pakan maupun perawatan kesehatan. Namun memang kalau kita sudah melakukan itu dengan maksimal, karena umur sudah cukup tua, memang tidak bisa lagi seperti harimau lain yang bisa merespons maksimal. Yang pasti setiap saat kita ada dokter dan paramedis yang standby setiap hari," katanya.
Upaya Gaet Investor. Baca Halaman Berikutnya...
Simak Video "Video: Heboh Kondisi Kandang Medan Zoo Viral Tak Terawat"
(astj/astj)