Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Lengkap dengan Perjalanan Hidup

Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Lengkap dengan Perjalanan Hidup

Aisyah Luthfi - detikSumut
Rabu, 11 Sep 2024 21:21 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Foto: iStock
Medan -

Maulid Nabi adalah salah satu perayaan penting bagi umat Islam yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Pada hari tersebut, umat muslim di berbagai belahan dunia mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi berasal dari dua kata bahasa Arab, yaitu mulid dan nabi. Kata Maulid memiliki makna yang sama dengan kata milad yang berarti 'lahir' atau 'kelahiran'. Sedangkan kata nabi yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW itu sendiri.

Nabi Muhammad sendiri merupakan nabi terakhir yang telah menyempurnakan ajaran para nabi sebelumnya. Selain itu, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu dan mukjizat yang luar biasa dari Allah SWT, yaitu berupa kitab suci Al-Qur'an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, tahukah detikers bagaimana sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW? Simak informasi lengkapnya di bawah!

Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad

Dilansir dari laman NU Online diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada Tahun Gajah, sekitar tahun 570 Masehi. Pada waktu itu, pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah dari Habasyah berencana untuk menghancurkan Ka'bah pada tanggal 12 Rabiul Awal.

ADVERTISEMENT

Namun, Allah SWT melindungi Ka'bah dengan mengirim burung ababil untuk menggagalkan rencana tersebut, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an pada Surat Al-Fil.

Rasulullah adalah putra dari Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Ayahnya, Abdullah, merupakan anak seorang pemimpin suku Quraisy yang sangat dihormati. Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal sebelum beliau lahir. Hal ini membuatnya tumbuh tanpa sosok ayah sejak awal kehidupannya.

Setelah beberapa tahun dirawat oleh ibunya, Nabi Muhammad kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Sang kakek kemudian menyerahkan pengasuhan Nabi kepada seorang ibu susu bernama Halimah binti Abi Dzuaib dari Bani Sa'ad bin Bakar. Meskipun awalnya ragu karena mengharapkan imbalan, Halimah akhirnya dengan ikhlas menyusui dan merawat Nabi selama empat tahun di lingkungannya.

Saat Nabi Muhammad berusia lima tahun, Halimah mengembalikannya kepada ibunya. Namun, tak lama setelah itu, ibunya meninggal dunia ketika Nabi Muhammad berusia enam tahun. Dua tahun kemudian, kakeknya juga wafat, sehingga Nabi Muhammad diasuh oleh pamannya, Abu Thalib, yang kemudian merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Perjalanan Hidup hingga Menjadi Utusan Allah SWT

Nabi Muhammad pun ikut pamannya berdagang ke Negeri Syam, sebuah pengalaman yang sangat berarti dalam hidupnya. Di perjalanan tersebut, seorang rahib bernama Nasthur menyadari adanya tanda-tanda keistimewaan pada diri Nabi Muhammad.

Setelah kembali dari perjalanan dagang tersebut, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid dan dikaruniai tiga putra dan empat putri.

Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya dari Allah di Gua Hira. Wahyu ini menandai dimulainya misi kenabian beliau. Selama tiga tahun pertama, Nabi berdakwah secara diam-diam, hingga akhirnya turun Surat Al-Hijr Ayat 94 yang memerintahkannya untuk berdakwah secara terbuka. Sejak saat itu, Nabi Muhammad secara aktif menyebarkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya.




(astj/astj)


Hide Ads