Usai Rajab pergi, Syakban pun siap menghampiri. Bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriah tersebut menjadi masa persiapan sebelum menyambut Ramadan.
Tahun ini, 1 Syakban 2024 bertepatan dengan Minggu, 11 Februari 2024. Meskipun bukan termasuk bulan haram (suci), beribadah selama Syakban juga memiliki keutamaan karena di bulan inilah seluruh amalan manusia dinaikkan kepada Allah SWT.
Untuk itu, sudah sepatutnya umat Islam lebih semangat dalam mengerjakan amal kebaikan. Lantas, apa amalan di bulan Syaban yang bisa dikerjakan? Merujuk laman Rumaysho dan sumber yang lain, berikut ulasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mengerjakan Puasa Sunah
![]() |
Amalan yang sangat disunahkan untuk dikerjakan selamat Syakban adalah saum alias berpuasa. Mengapa begitu?
Dari 12 bulan dalam kalender Hijriah, Syakban merupakan bulan Rasulullah paling banyak mengerjakan puasa di luar Ramadan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Aisyah RA.
"Aku tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan. Aku juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Syakban." (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 782).
Di samping utama, alasan utama Nabi SAW memperbanyak puasa sunah di Syakban adalah karena manusia mulai melalaikan bulan tersebut dan kebetulan Syakban adalah waktu diangkatnya amalan.
"Bulan Syakban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR. An Nasa'i, dinilai hasan oleh Al Albani).
2. Qadha Puasa
![]() |
Umat Islam, terutama kaum Hawa, yang masih memiliki utang puasa sebaiknya segera melunasinya di bulan Syakban ini. Sebab, itulah yang dilakukan oleh istri Rasulullah, Aisyah RA.
Dikutip dari Rumaysho, Abu Salamah pernah mendengar Aisyah RA berkata,
"Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Syakban." (HR. Bukhari, no. 1950; Muslim, no. 1146)
Bagaimana jika menunda qadha puasa sampai Ramadan berikutnya? Hal tersebut tidak dianjurkan untuk dilakukan.
Adapun menunda pelunasan utang puasa hingga Ramadan berikutnya hanya boleh dilakukan apabila ada uzur atau alasan tertentu. Disebutkan dalam laman Konsultasi Syariah, uzur tersebut bisa karena sakit, tengah mengandung, atau benar-benar lupa.
Jika menunda qadha puasa karena malas atau meremehkannya, maka individu tersebut perlu membayar denda. Kata Imam Ibnu Baz rahimahullah,
"Dia tidak wajib membayar kafarat (denda), jika dia mengakhirkan qada disebabkan sakitnya hingga datang Ramadan berikutnya. Namun jika dia mengakhirkan qada karena menganggap remeh, maka dia wajib qada dan bayar kafarat dengan memberi makan orang miskin sejumlah hari utang puasanya."
3. Membaca Al-Qur'an
![]() |
Apakah detikers tahu jika Syakban adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an? Ulama menganjurkan untuk meningkatkan bacaan Al-Qur'an sebagai persiapan di Ramadan kelak.
Dikutip dari Rumaysho, Salamah bin Kahiil berkata,"Dahulu bulan Syakban disebut pula dengan bulan para qurra' (pembaca Al-Qur'an)."
Di samping itu, membaca ayat Al-Qur'an secara umum juga mendatangkan banyak pahala. Dari Ibnu Mas'ud RA, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf." (HR. Tirmidzi, no. 2910, sahih).
4. Menegakkan Salat Sunah
![]() |
Di samping mengerjakan salat wajib, detikers juga dapat menambah salat sunah lainnya, mulai dari salat tahajud, salat dhuha, salat witir, salat rawatib, salat tahiyatul masjid, dan salat lain yang disunahkan Rasulullah.
5. Memperbanyak Berzikir
![]() |
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 41-42 yang bunyinya,
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang."
Ada banyak keutamaan dari berzikir. Dikutip dari Rumaysho, berikut beberapa di antaranya:
- mengusir setan,
- menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana,
- membuat hati menjadi gembira dan lapang,
- menerangi hati dan wajah, serta
- mendatangkan rezeki.
Bacaan zikir yang bisa diamalkan bisa berupa bacaan zikir pagi dan petang, ataupun zikir lainnya.
6. Bertaubat kepada Allah SWT
![]() |
Setiap muslim tentu tidak terlepas dari dosa dan kesilapan. Karenanya, wajib hukum bagi seorang muslim untuk bertobat kepada Allah dengan meninggalkan segala hal yang Dia benci.
Waktu untuk bertobat sendiri bisa kapan saja. Tanggal 10 Rajab 2024 mungkin dapat menjadi momentum bagimu untuk kembali ke jalan yang Allah ridai.
7. Memperbanyak Doa
![]() |
Allah SWT berbeda dengan makhluk. Ia senang jika dimintai oleh hamba-hamba-Nya. Bahkan, Allah sangat dekat dengan orang yang berdoa. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 186,
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah, [2]:186).
Terdapat satu doa khusus terkait bulan Syakban yang beredar di masyarakat. Doa tersebut kerap dibaca ketika berada di Syakban menjelang Ramadan.
Dikutip dari laman NU Online, berikut doa selengkapnya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya'bâna wa ballighnâ Ramadhânâ
Artinya: "Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syakban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadan."
Hadis di atas sendiri diketahui berasal dari riwayat daif atau lemah. Namun, karena kandungannya tidak bertentangan dengan ajaran Islam, maka insyaAllah tidak masalah untuk diamalkan.
Hanya saja, yang perlu menjadi catatan, doa di atas tidak boleh disebutkan berasal dari hadis Nabi karena riwayatnya tergolong lemah. Wallahua'lam bishawab.
8. Memperbanyak Selawat
![]() |
Apabila kaum muslimin masih jarang berselawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW, mungkin Syakban 2024 adalah waktu yang tepat untuk memulainya. Sebab, ada banyak keutamaan dari berselawat.
Manfaat paling utama adalah syafaat. Orang yang rajin berselawat kepada Rasulullah SAW niscaya akan mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Dari 'Abdullah bin 'Amr, Rasulullah bersabda,
"Barang siapa berselawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat nanti." (Hadis ini terdapat dalam Fadhlu Ash Sholah 'alan Nabiy no. 50, Isma'il bin Ishaq Al Jahdiy. Sahih menurut Syekh Al Albani)
Bukan hanya itu, orang yang rajin berselawat juga mendapat "hadiah" spesial dari Allah SWT. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda,
"Barang siapa yang berselawat kepadaku sekali, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim, no. 408)
9. Bersedekah
![]() |
Kaum muslimin perlu mengingat bahwa sedekah tidaklah mengurangi harta. Malah sebaliknya, orang yang rajin bersedekah akan didoakan oleh malaikat Allah berupa rezeki pengganti harta yang disedekahkan itu.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, 'Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).' Malaikat yang lain berdoa, 'Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).'" (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)
Selain itu, bersedekah di bulan Syakban dapat terhitung sebagai latihan. Hal ini karena Rasulullah lebih gemar lagi menyisihkan hartanya di bulan suci Ramadan. Dari Ibnu 'Abbas RA, ia berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadan. Jibril mengajarkan Al-Qur'an kala itu. Dan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup." (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307)
Apabila telah memasuki bulan Syakban, amalan paling utama yang bisa dikerjakan adalah berpuasa. Selain itu, iringi dengan ibadah lain, mulai dari membaca Al-Qur'an hingga bersedekah.
(mff/astj)