- Keutamaan Bulan Syaban 1. Bulan ketika Amal Manusia Diangkat 2. Bulan dengan Pahala yang Banyak 3. Bulan di Mana Rasulullah Banyak Mengerjakan Puasa
- Berbagai Amalan di Bulan Syaban 1. Mengerjakan Puasa Sunah 2. Melunasi Utang Puasa 3. Memperbanyak Doa 4. Membaca Al-Qur'an 5. Menegakkan Salat Sunah 5. Memperbanyak Berzikir 6. Bertaubat kepada Allah SWT
Bulan Rajab sebentar lagi akan pergi. Di sisi lain, ada Syakban yang telah siap menyapa umat Islam di seluruh dunia.
Berasal dari lafaz sya'bun (شَعْبٌ) yang berarti 'kelompok', bulan kedelapan dalam kalender kamariah ini juga dimuliakan dalam Islam. Di bulan ini pula, amalan-amalan manusia dinaikkan kepada Allah SWT.
Selengkapnya, simak ulasan tentang keutamaan bulan Syaban dan amalannya di bawah ini. Scroll ke bawah, yuk, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keutamaan Bulan Syaban
![]() |
Seperti yang telah disinggung di bagian awal, bulan Syakban termasuk salah satu yang diistimewakan dalam Islam. Dilansir Almanhaj dan Konsultasi Syariah, berikut beberapa keistimewaan dari bulan Syakban:
1. Bulan ketika Amal Manusia Diangkat
Salah satu yang membuat bulan Syakban istimewa adalah karena pada bulan ini, amalan manusia diangkat ke sisi Allah SWT. Hal ini seperti dalam hadis Usamah bin Zaid RA. Rasulullah SAW bersabda,
"Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa." (HR. An-Nasa'i [IV/201]).
2. Bulan dengan Pahala yang Banyak
Berdasarkan hadis di atas, dapat detikers ketahui bahwa banyak orang yang melalaikan bulan Syakban. Meningkatkan amal di bulan ketika banyak orang yang lalai akan mendapatkan ganjaran yang sangat besar.
Ini seperti yang telah Rasulullah sabdakan dalam hadis Dari Ma'qil bin Yasar RA. Bunyinya adalah sebagai berikut:
"Ibadah dalam zaman haraj (zaman penuh fitnah dan godaan) seperti hijrah kepadaku." (HR Muslim dan Ibnu Majah).
3. Bulan di Mana Rasulullah Banyak Mengerjakan Puasa
Selain itu, Rasulullah juga memiliki kebiasaan memperbanyak puasa di bulan ke-8 kalender Hijriah ini. Bahkan menurut riwayat dari Aisyah RA, Rasulullah seolah-olah tak pernah berhenti puasa di bulan Syakban.
"Terkadang Nabi shallallahu alaihi wa sallam puasa beberapa hari sampai kami katakan, 'Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan 'Beliau tidak melakukan puasa'. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Syakban." (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Adapun alasan mengapa Nabi SAW banyak mengerjakan puasa di bulan Syakban adalah karena ibadah saum di bulan tersebut bagaikan salat rawatib. Ini berarti, puasa di bulan Syakban dapat menyempurnakan ibadah puasa wajib selama Ramadan.
Berbagai Amalan di Bulan Syaban
![]() |
Di bagian sebelumnya, detikers telah mengetahui bahwa banyak orang yang melalaikan Syakban. Padahal, melakukan ibadah di kala manusia lain terlena dengan kehidupan dunia memiliki ganjaran setara dengan hijrah bersama Rasulullah.
Untuk itu, kaum muslimin dapat mengisi Syakban tahun ini dengan berbagai amalan. Merujuk laman Rumaysho dan beberapa sumber lainnya, berikut kumpulan amalan di bulan Syaban:
1. Mengerjakan Puasa Sunah
Dari 12 bulan dalam kalender Hijriah, Syakban merupakan bulan Rasulullah paling banyak mengerjakan puasa di luar Ramadan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Aisyah RA.
"Aku tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan. Aku juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Syakban." (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 782).
Di samping utama, alasan utama Nabi SAW memperbanyak puasa sunah di Syakban adalah karena manusia mulai melalaikan bulan tersebut dan kebetulan Syakban adalah waktu diangkatnya amalan.
"Bulan Syakban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR. An Nasa'i, dinilai hasan oleh Al Albani).
2. Melunasi Utang Puasa
Umat Islam, terutama kaum Hawa, yang masih memiliki utang puasa sebaiknya segera melunasinya di bulan Syakban ini. Sebab, itulah yang dilakukan oleh istri Rasulullah, Aisyah RA.
Dikutip dari Rumaysho, Abu Salamah pernah mendengar Aisyah RA berkata,
"Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Syakban." (HR. Bukhari, no. 1950; Muslim, no. 1146)
Bagaimana jika menunda qadha puasa sampai Ramadan berikutnya? Hal tersebut tidak dianjurkan untuk dilakukan.
Adapun menunda pelunasan utang puasa hingga Ramadan berikutnya hanya boleh dilakukan apabila ada uzur atau alasan tertentu. Disebutkan dalam laman Konsultasi Syariah, uzur tersebut bisa karena sakit, tengah mengandung, atau benar-benar lupa.
Jika menunda qadha puasa karena malas atau meremehkannya, maka individu tersebut perlu membayar denda. Kata Imam Ibnu Baz rahimahullah,
"Dia tidak wajib membayar kafarat (denda), jika dia mengakhirkan qada disebabkan sakitnya hingga datang Ramadan berikutnya. Namun jika dia mengakhirkan qada karena menganggap remeh, maka dia wajib qada dan bayar kafarat dengan memberi makan orang miskin sejumlah hari utang puasanya."
3. Memperbanyak Doa
Allah SWT berbeda dengan makhluk. Ia senang jika dimintai oleh hamba-hamba-Nya. Bahkan, Allah sangat dekat dengan orang yang berdoa. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 186,
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah, [2]:186).
Terdapat satu doa khusus terkait bulan Syakban yang beredar di masyarakat. Doa tersebut kerap dibaca ketika berada di Syakban menjelang Ramadan.
Dikutip dari laman NU Online, berikut doa selengkapnya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya'bâna wa ballighnâ Ramadhânâ
Artinya: "Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syakban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadan."
Hadis di atas sendiri diketahui berasal dari riwayat daif atau lemah. Namun, karena kandungannya tidak bertentangan dengan ajaran Islam, maka insyaAllah tidak masalah untuk diamalkan.
Hanya saja, yang perlu menjadi catatan, doa di atas tidak boleh disebutkan berasal dari hadis Nabi karena riwayatnya tergolong lemah. Wallahua'lam bishawab.
4. Membaca Al-Qur'an
Apakah detikers tahu jika Syakban adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an? Ulama menganjurkan untuk meningkatkan bacaan Al-Qur'an sebagai persiapan di Ramadan kelak.
Dikutip dari Rumaysho, Salamah bin Kahiil berkata,"Dahulu bulan Syakban disebut pula dengan bulan para qurra' (pembaca Al-Qur'an)."
Di samping itu, membaca ayat Al-Qur'an secara umum juga mendatangkan banyak pahala. Dari Ibnu Mas'ud RA, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf." (HR. Tirmidzi, no. 2910, sahih).
5. Menegakkan Salat Sunah
Di samping mengerjakan salat wajib, detikers juga dapat menambah salat sunah lainnya, mulai dari salat tahajud, salat dhuha, salat witir, salat rawatib, salat tahiyatul masjid, dan salat lain yang disunahkan Rasulullah.
5. Memperbanyak Berzikir
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 41-42 yang bunyinya,
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang."
Ada banyak keutamaan dari berzikir. Dikutip dari Rumaysho, berikut beberapa di antaranya:
- mengusir setan,
- menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana,
- membuat hati menjadi gembira dan lapang,
- menerangi hati dan wajah, serta
- mendatangkan rezeki.
Bacaan zikir yang bisa diamalkan bisa berupa bacaan zikir pagi dan petang, ataupun zikir lainnya.
6. Bertaubat kepada Allah SWT
Setiap muslim tentu tidak terlepas dari dosa dan kesilapan. Karenanya, wajib hukum bagi seorang muslim untuk bertobat kepada Allah dengan meninggalkan segala hal yang Dia benci.
Waktu untuk bertobat sendiri bisa kapan saja. Tanggal 10 Rajab 2024 mungkin dapat menjadi momentum bagimu untuk kembali ke jalan yang Allah ridai.
Baca juga: 3 Doa Bulan Syaban: Arab, Latin, Artinya |
(mff/astj)