Jadwal Puasa Sunah Mei 2025, Ini Amalan Bulan Zulkaidah

Jadwal Puasa Sunah Mei 2025, Ini Amalan Bulan Zulkaidah

Irma Budiarti - detikJatim
Rabu, 30 Apr 2025 15:30 WIB
Kalender Mei 2025.
Kalender Mei 2025. Foto: Angely Rahma/detikJatim
Surabaya -

Bulan Mei 2025 bertepatan dengan masuknya bulan Zulkaidah 1446 Hijriah dalam kalender Islam. Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan memperbanyak amal ibadah, termasuk menjalankan puasa sunah.

Ada sejumlah puasa sunah yang bisa dilakukan, mulai dari puasa Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh. Zulkaidah juga termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Berikut ini jadwal lengkap puasa sunah selama bulan Mei 2025 dan amalan yang bisa dilakukan di bulan Zulkaidah.

Jadwal Puasa Sunah Mei 2025

Puasa sunah menjadi salah satu amalan ringan namun penuh pahala. Memasuki bulan Mei 2025, umat Islam bisa kembali menghidupkan amalan ini dengan melaksanakan puasa sunah, salah satunya puasa Ayyamul Bidh dan Senin-Kamis. Lantas, kapan tanggal pelaksanaannya? Simak jadwal lengkap puasa sunah di bulan Mei berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilakukan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah. Istilah Ayyamul Bidh sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "hari-hari putih", merujuk pada kondisi bulan purnama yang tampak terang di malam-malam tersebut.

Puasa sunah ini dikenal juga sebagai puasa pertengahan bulan Hijriyah dan dianjurkan bagi umat Muslim yang ingin memperbanyak amalan. Beberapa keutamaan puasa ini antara lain mendapat pahala besar seperti berpuasa sepanjang tahun, membiasakan diri beribadah secara konsisten tiap bulan, dan menambah ketakwaan dan melatih pengendalian diri.

ADVERTISEMENT
  • Minggu 11 Mei 2025: Puasa Ayyamul Bidh
  • Senin 12 Mei 2025: Puasa Ayyamul Bidh, Puasa Senin
  • Selasa 13 Mei 2025: Puasa Ayyamul Bidh

2. Puasa Senin-Kamis

Puasa Senin dan Kamis adalah puasa sunah yang dilakukan secara rutin setiap hari Senin dan Kamis. Beberapa keutamaan dari puasa ini, yaitu mengikuti sunah Rasul, serta menambah pahala dan membersihkan jiwa.

Hari Senin dan Kamis adalah waktu khusus di mana amal-amal manusia diperlihatkan kepada Allah SWT. Dalam riwayat lain, Nabi bersabda bahwa ia berpuasa hari Senin karena pada hari itu ia dilahirkan. Jadi, sangat dianjurkan mengerjakan puasa Senin-Kamis.

  • Kamis 1 Mei 2025: Puasa Kamis
  • Senin 5 Mei 2025: Puasa Senin
  • Kamis 8 Mei 2025: Puasa Kamis
  • Senin 12 Mei 2025: Puasa Senin
  • Kamis 15 Mei 2025: Puasa Kamis
  • Senin 19 Mei 2025: Puasa Senin
  • Kamis 22 Mei 2025: Puasa Kamis
  • Senin 26 Mei 2025: Puasa Senin
  • Kamis 29 Mei 2025: Puasa Kamis

Amalan-amalan di Bulan Zulkaidah

Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), Allah SWT memuliakan empat bulan dalam penanggalan Hijriah, yaitu Rajab, Muharram, Zulhijah, dan Zulkaidah. Bulan Zulkaidah termasuk dalam deretan bulan yang dikenal sebagai asyhur al-hurum, atau bulan-bulan suci.

Julukan ini sudah dikenal sejak masa sebelum Islam, ketika masyarakat Arab menghormati bulan-bulan tersebut dengan menjauhi peperangan dan mengedepankan perdamaian. Dalam Islam, keempat bulan ini memiliki keutamaan tersendiri dan menjadi waktu untuk memperbanyak amal ibadah serta menjauhi perbuatan dosa. Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْم خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ.......

Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu........ (QS At-Taubah [9]: 36)

Ada berbagai amalan sunah yang bisa dilakukan di bulan Zulkaidah, mulai dari puasa, umrah, sedekah, hingga mempererat hubungan sosial. Berikut ini beberapa amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Zulkaidah.

1. Puasa Sunah di Bulan Haram

Salah satu amalan utama yang dianjurkan di bulan Zulkaidah adalah puasa sunah. Dalam literatur fikih, disebutkan bahwa puasa di bulan-bulan haram memiliki keutamaan tersendiri.

Abu Bakar Usman ad-Dimiyathy dalam kitab I'anah at-Thalibin menyebut puasa paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan-bulan haram. Urutan keutamaannya adalah Rajab, Zulhijah, Zulkaidah, lalu Syakban.

Anjuran ini juga diperkuat sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Ibnu Majah: "Puasalah pada bulan Ramadan, tiga hari setelahnya, dan pada bulan-bulan haram."

Dengan melaksanakan puasa sunah seperti Senin-Kamis, Ayyamul Bidh (puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah), maupun puasa Daud, umat Islam bisa memperbanyak pahala di bulan mulia ini.

2. Umrah di Bulan Zulkaidah

Bulan Zulkaidah juga memiliki keistimewaan tersendiri karena menjadi waktu pelaksanaan sebagian besar umrah Nabi Muhammad SAW. Dari riwayat Anas bin Malik RA yang tercantum dalam Shahih al-Bukhari, disebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan umrah sebanyak empat kali, dan tiga di antaranya dilakukan di bulan Zulkaidah.

"Beliau SAW melaksanakan umroh sebanyak empat kali yang kesemuanya pada bulan Dzulqadah kecuali umrah yang Beliau laksanakan bersama hajinya." (HR Bukhari)

Dengan demikian, melakukan umrah pada bulan Zulkaidah menjadi amalan sunah yang sangat dianjurkan, terutama bagi yang telah diberi kemampuan fisik dan finansial untuk menunaikannya.

3. Memperbanyak Sedekah dan Amal Sosial

Selain ibadah individual, bulan Zulkaidah juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak amal sosial. Rasulullah SAW senantiasa menekankan pentingnya bersedekah dan membantu sesama. Sedekah tidak hanya berarti memberikan harta, tetapi bisa berupa tenaga, waktu, dan perhatian kepada yang membutuhkan.

Amal kebaikan seperti berbagi rezeki dengan fakir miskin, membantu tetangga, atau terlibat dalam kegiatan sosial bernilai ibadah tinggi di bulan ini, terlebih lagi karena pahala amalan baik akan dilipatgandakan di bulan haram.

4. Menahan Diri dari Kezaliman dan Konflik

Zulkaidah adalah bagian dari empat bulan haram atau bulan suci yang dimuliakan dalam Islam. Dalam bulan ini, umat Islam sangat ditekankan untuk menahan diri dari segala bentuk kezaliman, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Ini sejalan dengan makna Zulkaidah, yang berasal dari akar kata qa'ada yang berarti "duduk" atau "menahan diri".

Ibnu Mandzur dalam Lisan al-'Arab menjelaskan Zulkaidah dinamakan demikian karena pada bulan ini masyarakat Arab, bahkan sejak zaman jahiliah, menahan diri dari peperangan dan pertikaian. Nilai ini diperkuat dalam Islam sebagai bentuk penghormatan terhadap waktu-waktu suci.




(hil/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads