Bulan Rajab 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa? Berikut Infonya!

Bulan Rajab 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa? Berikut Infonya!

Fria Sumitro - detikSumut
Rabu, 10 Jan 2024 10:14 WIB
Melalui SKB 3 Menteri, pemerintah menetapkan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram sebagai hari libur nasional. Lantas, libur 1 Muharram 1445 H sampai kapan?
Kapan Bulan Rajab 2024? (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn)
Medan -

Umat Islam menggunakan sistem penanggalan berdasarkan revolusi Bulan yang dikenal sebagai Kalender Hijriah. Rajab merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan tersebut.

Rajab sendiri termasuk salah satu bulan yang istimewa. Ini karena bulan tersebut termasuk bulan-bulan haram. Karena merupakan bulan haram, kaum muslimin dianjurkan untuk memperbanyak amal baik, salah satunya berpuasa.

Apakah kamu sudah siap berpuasa di bulan Rajab tahun ini, detikers? Sebelum itu, pastikan kamu tahu bulan Rajab 2024 jatuh pada tanggal berapa. Langsung simak infonya di bawah ini, yuk!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Rajab 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa?

Informasi tentang awal bulan Rajab 2024 dapat kamu ketahui melalui Kalender Hijriah Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Berdasarkan kalender tersebut, awal bulan Rajab 2024/1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024. Adapun bulan Rajab 2024 terdiri dari 29 hari.

ADVERTISEMENT

Dalam hal ini, Rajab 2024 akan berlangsung sampai Sabtu, 10 Februari 2024.

Keistimewaan Bulan Rajab

Dilansir laman NU Lampung, kata rajab berasal dari kata at-tarjib yang berarti 'mengagungkan' atau 'memuliakan'. Disebut sedemikian karena orang Arab zaman dulu begitu memuliakan Rajab dibanding bulan-bulan lainnya.

Adapun Rajab, seperti disinggung sebelumnya, merupakan salah satu dari bulan-bulan Haram. Allah SWT menjelaskan dalam Surah At-Taubah ayat 36 yang artinya,

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah, [9]:36).

Apa saja empat bulan haram tersebut? Dari Abu Bakroh, Nabi SAW bersabda,

"Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Syakban." (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Sudah jelas bahwa Rajab adalah salah satu bulan haram, selain Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam.

Adapun disebut bulan haram, dijelaskan laman Rumaysho, adalah karena umat Islam dilarang berperang atau membunuh di waktu tersebut.

Di samping itu, tafsir Surah At-Taubah ayat 36 dari Zaadul Maysir memberitahukan bahwa kaum muslimin lebih ditekankan untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan haram selama bulan-bulan haram. Sebagai gantinya, dianjurkan untuk mengerjakan kebajikan.

Dalil Puasa Rajab

Salah satu amalan yang kerap dikerjakan umat Islam ketika memasuki bulan Rajab adalah berpuasa. Apakah ada dalilnya?

Terkait hal ini, terdapat sebuah hadis sahih yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah berpuasa di bulan Rajab. Ini dapat dilihat dari Shahih Muslim hadis nomor 1960. Dari Utsman bin Hakim Al Anshari, bunyinya adalah

"Saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka, ia pun menjawab, 'Saya telah mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata, 'Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa.'"

Ulama Buya Yahya menerangkan, dari riwayat tersebut, bisa dipahami bahwa Rasulullah pernah rutin menjalankan ibadah puasa sampai tidak ada yang tertinggal selama bulan Rajab. Itulah mengapa Sa'id bin Jubair mengatakan "bahwa beliau tidak akan berbuka".

Akan tetapi, di lain kesempatan, Nabi juga pernah hampir tidak berpuasa sama sekali saat bulan Rajab sampai-sampai sahabat berkata "beliau tidak akan puasa".

Berdasarkan kebiasaan Rasulullah yang melakukan dan meninggalkan saum tersebut, Buya Yahya mengatakan, ini artinya puasa di bulan Rajab adalah amalan sunah.

Maksudnya, apabila detikers berpuasa di bulan Rajab, maka kamu telah melaksanakan amalan sunah. Namun, jika tidak mengerjakannya, maka kamu sebatas tidak mendapatkan keutamaan sunah tersebut.

Untuk selengkapnya, kamu bisa membaca tentang "Puasa Rajab Bid'ah atau Tidak? Ini Penjelasan menurut Buya Yahya!" di sini.

Nah, bagi detikers yang ingin bersiap-siap melakukan puasa, perlu kamu ketahui bahwa awal Rajab 2024/1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024. Semoga informasi di atas menjawab pertanyaanmu!




(mff/dhm)


Hide Ads