Tanggal 27 Rajab diperingati sebagai Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Tahun ini, 27 Rajab jatuh pada minggu terakhir Januari 2025.
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang berlangsung pada malam 27 Rajab, menurut pendapat masyhur yang diyakini kebenarannya. Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari mengatakan para penyusun kitab Sunan berpendapat Isra Miraj terjadi dalam satu malam.
Pendapat tentang waktu Isra Miraj ini turut dijelaskan dalam As-Sirah An-Nabawiyah bi Riwayah Al-Bukhari yang disusun Riyadh Hasyim Hadi dan diterjemahkan Nabhani Idris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Indonesia menetapkan peringatan Isra Miraj pada 27 Rajab sebagai hari libur nasional. Ketetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1017 Tahun 2024, 2 Tahun 2024, dan 2 tahun 2024 tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.
27 Rajab Jatuh pada 27 Januari 2025
Mengacu ketetapan libur Isra Miraj, 27 Rajab jatuh pada Senin, 27 Januari 2025. Hal ini senada dengan kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI bahwa 27 Rajab 1446 H bertepatan dengan 27 Januari 2025.
Sejarah Isra Miraj yang Diperingati Setiap 27 Rajab
Dijelaskan dalam buku Isra'-Miraj dan Permulaan Masuk Islamnya Kaum Anshar karya Muhammad Ridha, peristiwa Isra Miraj terjadi setahun sebelum hijrah. Perjalanan ini terjadi pada malam Senin setelah Rasulullah SAW pulang dari Thaif.
Para ulama berbeda pendapat terkait waktu Isra Miraj. Adapun pendapat paling populer, Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian.
Perjalanan Isra Miraj berlangsung dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra) dan berlanjut ke langit dengan tujuan akhir Sidratul Muntaha (Miraj). Saat di Sidratul Muntaha itulah Rasulullah SAW menerima perintah salat lima waktu langsung dari Allah SWT.
Kisah Isra Miraj diabadikan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman dalam surah Al Isra ayat 1,
Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΨ±Ω°Ω Ψ¨ΩΨΉΩΨ¨ΩΨ―ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ§ Ω ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨΩΨ±ΩΨ§Ω Ω Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨ¬ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨ§ΩΩΩΨ΅ΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩ Ψ¨Ω°Ψ±ΩΩΩΩΩΨ§ ΨΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§Ω°ΩΩ°ΨͺΩΩΩΨ§Ϋ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΨ¨ΩΨ΅ΩΩΩΨ±Ω Ω‘
Artinya: "Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Ada perbedaan pendapat di antara ulama terkait perjalanan Rasulullah SAW, apakah hanya ruhnya atau bersama jasadnya. Namun yang pasti, peristiwa itu sama sekali tidak terjadi dalam tidur.
Wallahu a'lam.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!