Bagaimana Cara Buaya Berkomunikasi? Pakar IPB Ini Mengungkapnya

Bagaimana Cara Buaya Berkomunikasi? Pakar IPB Ini Mengungkapnya

Tim detikEdu - detikSumut
Sabtu, 26 Agu 2023 08:31 WIB
Buaya muara dilepasliarkan BKSDA Sumatera Selatan.
Foto: Dok. BKSDA Sumatera Selatan
Bogor -

Buaya disebut sebagai predator yang berada di puncak ekosistem perairan. Buaya memiliki beragam jenis mangsa yang dapat menjadi sumber makanan bagi mereka.

Selain itu, buaya juga disebut sebagai 'silent killer' karena dapat memangsa dalam kesenyapan namun ganas.

Eksistensi dari Buaya ini terus menjadi perhatian dari peneliti. Terbaru, diketahui jika hewan yang bertahan dari era dinasaurus ini ternyata dapat berkomunikasi dengan bahasa yang unik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir detikEdu, Hal itu ikut disampaikan oleh Prof Ronny Rachman Noor yang menyatakan bila buaya mampu mengeluarkan berbagai jenis suara dibanding jenis reptil lainnya. Hal ini diteliti dengan tekun oleh para peneliti di Australia melalui rekaman suara buaya air asin (Crocodylus porosus).

Melalui penelitian ini, mereka ingin mengetahui apakah suara buaya jantan dan betina berbeda hingga apa makna yang disampaikan dari suara yang dikeluarkan itu. Hasilnya ditemukan bahasa yang sangat unik.

ADVERTISEMENT

Komunikasi Pakai Gerakan Tubuh

Pakar Genetika Ekologi IPB University ini menjelaskan para peneliti berhasil memecahkan kode dan makna setiap jenis yang dikeluarkan buaya. Beberapa suara timbul dari geraman, dentuman, tamparan kepala dan gerakan tubuh lainnya.

Dijelaskan lebih lanjut menggunakan ilmu ekologi akustik, ditemukan bila buaya memiliki kemampuan untuk menonjolkan sisik yang ada di punggungnya (osteodermata). Gerakan sisik ini menimbulkan frekuensi suara rendah yang mampu menjalar sangat jauh di dalam air.

"Artinya, buaya memang sengaja mengeluarkan jenis suara tertentu untuk tujuan berkomunikasi. Dan yang paling menakjubkan, suara ini dikenal dan dimengerti oleh buaya lainnya," ungkap Ronny dikutip dari rilis di laman IPB University.

Melalui bahasa yang timbul karena sisik ini, satu buaya mampu berkomunikasi kepada buaya lain tentang keberadaannya dan masalah teritori. Lebih jauh, proses ini bisa digunakan untuk mencari pasangan untuk berkembang biak.

Selain itu, di bidang sains penemuan ini bisa digunakan untuk mengetahui ukuran buaya, tingkah laku, hingga status kesehatannya.

"Penggunaan media air dan memadukannya dengan suara dan gerakan merupakan contoh adaptasi buaya yang luar biasa, yang memungkinkannya untuk bertahan dan berkembang biak," terangnya.

Artikel Ini Sudah Tayang di detikEdu, Baca Selengkapnya di Sini




(afb/afb)


Hide Ads