.webp)
Olahraga menjadi salah satu kunci untuk menjaga tubuh tetap fit. Namun ada batasan jenis olahraga untuk penderita asma.
Dokter spesialis paru RSUD dr. Iskak, dr. Titah Dadhari Suryananda, Sp.P, mengatakan olahraga rutin efektif mengendalikan asma. Sejumlah penelitian menyebut penderita asma yang rajin olahraga lebih jarang kambuh dibanding yang tidak berolahraga.
"Penderita asma yang rutin melakukan olahraga dapat mengurangi kekambuhan dan memberikan efek positif," kata dr Titah dilansir dari laman resmi RSUD dr Iskak Tulungagung, Rabu (31/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asma, menurut dr Titah, merupakan penyakit heterogen kronik pada saluran pernapasan bawah. Adapun penderita dapat merasa sesak napas tiba-tiba, sakit dada, napas berbunyi mengi dan batuk ketika ada alergi yang masuk.
Umumnya asma disebabkan oleh debu, asap, udara dingin, beberapa makanan pemicu, asam lambung dan asap rokok.
Meski dianjurkan berolahraga, dr Titah tidak menyarankan penderita asma untuk melakukan olahraga jenis berat. Sebab, olahraga berat justru menjadi pemicu asma kambuh.
"Sebelum memulai olahraga penderita asma harus rutin menjalani pengobatan selama kurun waktu tiga bulan," pesannya.
Berikut empat beberapa olahraga yang direkomendasikan untuk penderita asma:
1. Jalan kaki
Awal sebelum memulai jalan kaki, ada kalanya melakukan pemanasan agar tubuh tidak terkejut saat jalan kaki. Dan melakukan pendinginan setelah selesai.
2. Berenang
Berenang bisa membangun otot-otot pernapasan dan bikin paru-paru dapat mempunyai banyak udara hangat dan lembab. Hal ini tidak dianjurkan dilakuka terlalu lama, dan yang paling utama harus disertai dengan konsultasi dokter meliputi durasi berenang.
3. Lari
Adapun untuk lari ini sendiri pun jenis lari yang dimaksudkan adalah lari jarak pendek. Dan lari tersebut memiliki durasi yang telah diatur sebelumnya.
4. Bersepeda
Dalam bersepeda pun yang sangat dianjurkan itu adalah bersepeda santai. Adapun bersepeda santai ini dianjurkan karena bisa mengatur durasi dalam melaksanakannya.
Artikel ini ditulis Fikri, peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(astj/astj)
